Suara.com - Measa remaja menjadi masa yang sulit bagi ayah dan anak perempuannya untuk memiliki hubungan dekat.
"Sebagai orangtua, peran kita berubah seiring waktu. Saat anak perempuan kita masih kecil, tugas kita adalah melindungi mereka secara fisik dan emosional, tapi seiring bertambahnya usia, kita harus lebih berperan sebagai konsultan," kata Jerry Bubrick, psikolog klinis di Child Mind Institute.
Bubrick mengatakan bahwa ini adalah transisi yang bisa sangat menantang bagi seorang ayah, yang seringnya harus bertanggung jawab untuk melindungi buah hatinya.
Bertepatan dengan Hari Ayah Nasional, ini 5 tips untuk membantu para ayah dan anak perempuannya menjadi lebih dekat, dilansir dari laman resmi Child Mind Institute:
Baca Juga: Hari Ayah Nasional, Benarkah Ayah Lebih Sayang Anak Perempuan?
1. Menjadi pendengar yang baik
Saat anak perempuan tumbuh dan mulai mencari lebih banyak kebebasan, pekerjaan seorang ayah 'bergeser'.
"Alih-alih membuat keputusan untuk mereka, kita membimbing mereka dalam membuat keputusan cerdas untuk diri mereka sendiri," ujar Burbrick.
Para ayah harus berlatih mendengarkan, daripada menguliahi, tambahnya.
Membicarakan masalah bersama dan bukan hanya memberikan solusi yang sudah jadi, akan membantu anak perempuan merasa lebih nyaman untuk berdiskusi tentang masalah dan ini membantunya membangun keterampilan berpikir kritis.
Baca Juga: Anak Perempuan Korban Kekerasan Seksual Cenderung Cerita ke Teman Sebaya
2. Diskusikan aturan
Dalam menetapkan batasan, masih ada ruang untuk negosiasi, memberi anak kesempatan untuk mengatakan apa yang paling penting bagi mereka.
"Adalah normal bagi gadis remaja untuk menguji batas-batas kemandirian mereka. Tapi bukan berarti mereka tidak membutuhkan bimbingan ayahnya," sambung Burbrick.
3. Bersikaplah murah hati dengan pujian
Masa remaja adalah ladang ranjau dalam hal kepercayaan diri. Tidak hanya oleh sang ibu, anak perempuan juga membutuhkan umpan balik positif dari sang ayah, terutama selama masa remaja.
"Biarkan putri Anda tahu bahwa Anda bangga padanya," kata Burbrick.
Memuji kecerdasan, kreativitas, kebaikan, atau selera humornya akan membantunya membangun dan mempertahankan kepercayaan diri anak-anak.
4. Contohkan hubungan yang sehat
Masa remaja kemungkinan akan menjadi masa pertama kalinya anak perempuan terlibat dengan pasangan romantis, jadi sangat penting untuk berbicara tentang hubungan yang sehat.
Namun, mereka tidak hanya membutuhkan nasihat saja, tetapi pembuktian di dalam rumah.
Melihat sang ayah menjadi pasangan yang suportif terhadap keputusan istrinya akan menegaskan kepercayaan anak perempuan.
5. Perhatikan bahasa yang digunakan
Anak perempuan mencari petunjuk kepada ayah mereka tentang bagaimana pria seharusnya berperilaku dalam hubungan.
Berhati-hatilah dalam menggunakan bahasa yang cenderung merendahkan perempuan. Beri tahu seorang anak bahwa perempuan sama cerdas, keren, dan cakapnya seperti laki-laki.
Ini juga menetapkan strandar seperti apa pria yang dia harapkan nanti di dalam hidupnya dan bagaimana seharusnya pria berperilaku kepadanya.