Studi: Bersalin Secara Caesar Tingkatkan Risiko Anak Terlahir Idap Asma

Kamis, 12 November 2020 | 09:16 WIB
Studi: Bersalin Secara Caesar Tingkatkan Risiko Anak Terlahir Idap Asma
Ilustrasi: Operasi Caesar. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Melahirkan dengan metode operasi caesar membuat anak dua kali lipat berisiko lahir dengan penyakit asma. Hal tersebut terungkap lewat hasil penelitian kolaborasi antara Rutgers University, Copenhagen Prospective Studies on Asthma in Childhood dan University of Copenhagen Jerman.

Ini diduga terjadi karena operasi caesar membuat bayi tidak mendapatkan bakteri baik atau mikrobioma dari vagina ibu, sebagaimana diwartakan Medical Express, Kamis (12/11/2020) dan diterbitkan laman Science Translational Medicine.

Persalinan dengan metode caesar dianggap membuat anak lahir tanpa mendapatkan perlindungan dari triliunan mikroorganisme yang seharusnya masuk ke tubuh anak.

"Setiap ibu akan menurunkan mikrobioma baik ke generasi berikutnya, dan bakteri baik ini bisa didapatkan anak melalui jalan lahir dari vagina ibu, tapi tidak dengan operasi caesar," ujar peneliti sekaligus direktur Bioteknologi dan Kedokteran Lanjut Rutgers, Martin Blaser.

Baca Juga: Jawaban Risma Disebut Tak Netral dan Halalkan Segala Cara Menangkan Jagonya

Tubuh bayi yang lahir lewat caesar membutuhkan waktu lebih lama untuk bisa memproduksi dan mengembangkan bakteri baik secara mandiri, tidak seperti bayi yang lahir melalui persalinan normal.

"Dan selama menunggu sistem kekebalan tubuh bekerja, mereka (bayi lahir caesar) lebih berisiko mengembangkan penyakit tertentu seperti asma. Penelitian ini memberi informasi keterkaitan kelahiran caesar dengan meningkatnya risiko asma," terang Martin.

Dalam studi ini, peneliti menganalisis kelahiran normal lewat vagina versus kelahiran operasi caesar selama satu tahun awal kehidupan pada 700 anak.

Agar lebih akurat, peneliti juga memeriksa sampel feses atau kotoran anak saat berusia satu minggu, satu bulan dan satu tahun. Ini dilakukan untuk melihat keragaman dan kematangan mikrobiota atau bakteri baik dalam tubuh anak.

Hasilnya, peneliti menemukan operasi caesar berisiko dua kali lipat penyebab anak menderita asma dan alergi lainnya di masa depan.

Baca Juga: Wali Kota Risma Dinilai Tak Netral, Halalkan Segala Cara Menangkan Jagonya

Tapi setelah satu tahun risiko asma pada anak operasi caesar cenderung berkurang, jika mikrobiota usus anak sudah pulih dan matang seutuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI