Kemenkes Gencarkan Ide TeleHealth Selama Pandemi Melanda, Kenapa?

Kamis, 12 November 2020 | 05:55 WIB
Kemenkes Gencarkan Ide TeleHealth Selama Pandemi Melanda, Kenapa?
Layanan kesehatan jarak jauh. (Dok. Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ide seputar telehealth alias layanan kesehatan jarak jauh kembali dilontarkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia drg. Widyawati, memastikan pihaknya akan terus berinovasi dan berinisiatif untuk meningkatkan kualitas dalam memberikan layanan informasi dan pengaduan masyarakat.

Salah satunya kiat khusus dalam memberikan pelayanan informasi dan pengaduan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 itu dengan menggodok ide implementasi TeleHealth untuk diberlakukan di setiap daerah.

TeleHealth sendiri merupakan sebuah sistem yang menggunakan teknologi informasi yang mendukung jarak jauh penanganan kesehatan pasien yang berhubungan dengan tenaga medis atau dokter.

Baca Juga: Terawan Disebut Sukses Tangani Covid, Ahli: Kemenkes Salah Baca Surat WHO

"Kami terus berupaya untuk meningkatkan kualitas dalam memberikan layanan informasi dan pengaduan masyarakat dengan menggunakan teknologi TeleHealth," ujar Widyawati dalam pernyataannya seperti dikutip dalam laman Kemenkes RI, Rabu (11/11/2020).

Terlepas dari itu, Kemenkes RI juga baru saja meraih penghargaan Gold Award untuk kategori Best Technology Innovation sektor Government dalam ajang Contact Center World Top Ranking Performance Awards Tahun 2020 untuk tingkat Asia Pacific (CCW Asia Pacific Awards 2020).

Khusus tahun ini dikarenakan dalam situasi pandemi Covid-19, maka acara Competisi Contac Center Ward (CCW) tingkat Asia Pasifik diselenggarakan secara daring dari tanggal 19 Oktober 23 Oktober 2020.

Selanjutnya, untuk kompetisi CCW tingkat dunia juga akan diselenggarakan secara daring antara Maret-April 2021.

CCW yang berdiri sejak tahun 1999 adalah asosiasi global untuk para praktisi contact center dan customer engagement dalam memaparkan Best Practice Contact Center, yang beranggotakan 205 ribu anggota.

Baca Juga: Bantuan Logistik Kesehatan Kemenkes untuk Percepat Penanganan Covid-19

Sementara pada tahun ini pendaftar kompetisi Contact Center World Asia Pasifik diikuti oleh Filipina, Singapura, Jepang, Taiwan, Pakistan, Malaysia, Thailand, Hongkong, Vietnam termasuk Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI