Jangan Dicoba! Meniup Udara ke Vagina Saat Seks Oral Ternyata Berbahaya

Kamis, 12 November 2020 | 04:05 WIB
Jangan Dicoba! Meniup Udara ke Vagina Saat Seks Oral Ternyata Berbahaya
Ilustrasi vagina, organ intim perempuan. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pakar mewanti-wanti pasangan yang melakukan seks oral untuk tidak meniup udara ke vagina.

Hal ini dikarenakan adanya risiko emboli udara, yang bisa saja menyebabkan kematian!

Dilansir Metro, emboli udara terjadi ketika satu atau lebih gelembung udara memasuki vena atau arteri dan memblokirnya.

Ini dapat terjadi dalam berbagai cara, meski hanya ada beberapa kasus yang terjadi saat berhubungan seks.

Baca Juga: Nagita Slavina Pakai Kalung Berbentuk Vagina di Sumba, Ini Maknanya

Sementara itu menurut Healthline, meniupkan udara ke dalam vagina selama seks oral dapat menyebabkan emboli udara.

Dalam kasus ini, emboli udara dapat terjadi jika ada robekan atau cedera pada vagina atau rahim. Risikonya lebih tinggi pada wanita hamil, yang mungkin mengalami robekan pada plasenta mereka.

Gelembung udara ini dapat menyebar ke otak, jantung, atau paru-paru dan menyebabkan serangan jantung, stroke, atau gagal napas.

Sebuah artikel di International Journal of Legal Medicine pada 1990 melaporkan kasus seorang wanita hamil berusia 40 tahun yang menggunakan wortel untuk tujuan seksual.

Penyebab kematian dianggap karena emboli udara, dan diketahui bahwa gerakan seperti piston telah menyebabkan udara terperangkap di dalam vagina, masuk ke aliran darah karena kemungkinan ada robekan pada plasenta, memicu serangan jantung.

Baca Juga: Pakai Pelumas Seks Bisa Membahayakan Vagina, Ini Saran Ahli!

The Postgrad Medical Journal juga melaporkan pada 1998 bahwa Departemen Kesehatan Inggris telah menemukan tiga kasus kematian akibat emboli selama hubungan seksual vaginal dan satu kasus kematian terjadi akibat seks oral.

Meski demikian, ini adalah risiko yang sangat kecil, dan bukan sesuatu yang akan terjadi selama sesi hubungan intim intens.

Jadi, ini lebih tentang mendorong udara ke dalam vagina sambil menciptakan semacam 'segel' yang dapat menghentikan udara keluar, dan ini cenderung tidak terjadi pada praktik berhubungan seks pada umumnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI