WHO: Kita Lelah Hadapi Covid-19, Tapi Virus Tak Bosan Menyerang

Selasa, 10 November 2020 | 17:04 WIB
WHO: Kita Lelah Hadapi Covid-19, Tapi Virus Tak Bosan Menyerang
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus (WHO)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus kembali memeringatkan semua orang untuk terus memiliki semangat memerangi virus corona Covid-19.

Melansir dari Medicalxpress, Tedros menegaskan bahwa meski orang-orang telah lelah menghadapi Covid-19, tapi virus tersebut nyatanya belum bosan menginfeksi manusia,

Berbicara kepada majelis tahunan utama WHO pada Senin (9/11/2020), ia juga menyatakan bahwa penting bagi orang untuk terus mengikuti sains dan menahan keinginan bersikap denial pada Covid-19.

"Kita mungkin lelah dengan Covid-19, tapi tidak dengan virus tersebut," katanya.

Baca Juga: Emas 50 Gram Emak-emak di Padang Raib, Usai Dihipnotis 'Petugas Covid'

"Virus bukan hanya memangsa mereka yang kesehatannya lebih lemah, tetapi juga memangsa kelemahan lain seperti ketidaksetaraan, perpecahan, penyangkalan dan pada dasarnya kita tidak bisa bernegosiasi dengan virus," imbuhnya.

Menurut Tedros, satu-satunya harapan untuk menutun kita keluar dari pandemi virus corona Covid-19 adalah sains, solusi, dan solidaritas. Tedros memperingatkan bahwa pandemi juga nyatanya mengingatkan akan kebutuhan dunia untuk saling bersolidaritas. 

Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Shvet)
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Shvet)

"Kita perlu menata kembali kepemimpinan yang dibangun di atas rasa saling percaya dan akuntabilitas untuk mengakhiri pandemi dan mengatasi ketidaksetaraan mendasar yang menjadi akar dari begitu banyak masalah dunia," kata Tedros.

Virus corona Covid-19 sendiri per Selasa (10/11/2020) telah menginfeksi kurang lebih 50,9 juta jiwa di mana 1,2 juta di antaranta telah dikonfirmasi meninggal dunia. Sementara pada di Indonesia, virus corona Covid-19 telah mencapai lebih dari 400 ribu kasus dengan pasien meninggal lebih dari 14 ribu orang. 

Baca Juga: Diklaim 90% Efektif, Ahli Penyakit Menular Kritik Vaksin Pfizer

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI