Suara.com - Merasakan bayi bergerak di dalam rahim untuk pertama kalinya merupakan pengalaman emosional bagi seorang wanita, terutama saat baru pertama kali menjadi calon ibu.
Tapi, tahukah Anda mengapa bayi bergerak dan menendang dalam rahim?
Dilansir dari The Health Site, janin menendang bukan karena merasa sesak, tetapi karena ini adalah bagian penting dari perkembangan mereka.
Memutar, berguling, dan menendang di dalam rahim membantu membuat membentuk tulang bayi yang sedang tumbuh.
Baca Juga: Kabar Baik, Ibu Melahirkan Kecil Risikonya Tularkan Corona ke Bayi
Tendangan bayi dalam kandungan biasanya menjadi lebih kuat antara usia kehamilan 20 dan 30 minggu, yang merupakan tahap perkembangan janin ketika tulang dan persendian baru saja mulai terbentuk. Kemudian, tendangan akan menurun selama 35 minggu.
Beberapa penelitian menunjukkan tendangan bayi dalam kandungan juga membantu perkembangan neurologis.
Meski belum jelas, penelitian tersebut mengaitkan bayi dengan perkembangan neurologis yang buruk dengan sedikit pergerakan dalam rahim.
Seorang ibu harus memantau gerakan sang janin
Dokter umumnya merekomendasikan untuk memulai penghitungan tendangan harian pada 28 minggu atau awal trimester ketiga.
Baca Juga: Mengenal Konsep Bayi Pelangi, Benarkah Cara Perawatannya Berbeda?
Cara umum untuk melacak gerakan janin adalah dengan melihat berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk merasakan 10 gerakan. Jika kurang dari 10 kali dalam satu jam, segera hubungi dokternya.
Biasanya bayi paling aktif pada pagi dan sore hari. Sang ibu bisa merasakan tendangan terbaik saat duduk atau berbaring.
Tetapi beberapa bayi secara alami akan lebih atau kurang aktif dibandingkan yang lain. Jadi, penting untuk memahami apa yang normal bagi sang janin.