Suara.com - Setiap orangtua biasanya akan sedih hingga depresi karena kehilangan buah hati saat masih dalam kandungan atau bayi yang meninggal saat proses kelahiran.
Setelah kehilangan, orangtua berhasil melahirkan bayi yang sehat dan sempurna, bayi inilah yang dikenal dengan istilah bayi pelangi.
Melansir Boldsky, Senin (9/11/2020), pelangi melambangkan harapan setelah badai atau hujan lebat. Itulah mengapa istilah bayi pelangi ini digunakan pada bayi yang lahir setelah adanya rasa kehilangan pada orangtua.
Sedangkan mengasuh bayi pelangi sedikit berbeda dari bayi pada umumnya, karena perasaan orangtua cenderung campur aduk, ada rasa senang dan ketakutan luar biasa pasca kehilangan anak sebelumnya.
Baca Juga: Anak Zaskia Gotik Lahir Prematur, Begini Panduan Menyusuinya!
Bahayanya perasaan campur aduk ini bisa jadi penyebab depresi pascapersalinan, jadi sangat penting bagi orangtua untuk berbagi perasaan dengan pasangan atau pakar medis tentang apa yang dirasakan.
Menurut para ahli, rasa bahagia orangtua karena kehamilan baru, seolah dianggap sebagai bentuk pengkhianatan terhadap bayi mereka yang meninggal dunia, dan itu dipandang salah.
Itulah mengapa para orangtua ini perlu diberikan dukungan emosional dan pemahaman jika keguguran dan kehilangan bayi adalah hal yang wajar dan normal saat proses kehamilan, dan bukan berarti mereka tidak bisa memiliki buah hati di masa depan.
Perlu diingat juga, bayi atau janin yang meninggal karena aborsi atas keinginan orangtua, itu bukanlah masuk kategori bayi pelangi.
Tapi jika kehilangan bayi, terjadi karena aborsi alami misalnya karena ancaman nyawa, maka bayi yang lahir setelahnya bisa disebut sebagai bayi pelangi.
Baca Juga: Berkontak dengan Pasien 254, Balita di Solok Positif Terjangkit Corona
Ada juga yang disebut dengan bayi pelangi ganda, yaitu bayi yang lahir sehat setelah dua kali keguguran atau kehilangan anak.