Anak Stres Karena Terlalu Lama di Rumah, Begini Cara Atasinya

Senin, 09 November 2020 | 12:30 WIB
Anak Stres Karena Terlalu Lama di Rumah, Begini Cara Atasinya
Ilustrasi anak stres. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anak-anak juga bisa mengalami stres jika dipaksa terus berada di dalam rumah. Stres itu timbul lantaran anak yang biasanya beraktivitas aktif tiba-tiba dipaksa harus tetap di dalam rumah untuk menghindari paparan virus corona. 

"Anak yang di rumah terus mereka juga bisa mengalami stres. Karena mereka terbiasa aktif, bergerak. Tapi ketika dipaksa berada di dalam rumah akan mengalami stres, tidak bisa aktivitas di luar rumah, tidak bisa bertemu teman-temannya," kata dokter spesialis anak dr. Eva Devita Sp. A (K)., dalam siaran langsung Instagram bersama dokteranakku_id, Minggu (8/11/2020).

Dokter Eva menambahkan, bahkan stres tersebut bisa menimbulkan berbagai penyakit kepada anak. 

"Salah satu gejala anak stres muncul keluhan-keluhan. Apakah itu sakit kepala, sakit perut, susah tidur, kadang nafsu makan hilang atau justru jadi makan terlalu banyak," katanya. 

Baca Juga: Ingin Tahu Cara Atasi Stres? 3 Pakar Ini Beri Jawaban Sederhana

Ilustrasi anak menangis [Shutterstock]
Ilustrasi anak stres. [Shutterstock]

Kondisi itu harus diatasi orangtua dengan mengalihkan perhatian anak atau aktivitasnya sehari-hari di dalam rumah, lanjut dokter Eva. Ia menyarankan, tak masalah jika satu kali sekali anak diajak berkegiatan di luar rumah.

"Bisa sekali-kali ajak dia ke luar rumah dengan tetap menjaga protokol kesehatan di tempat terbuka. Sehingga dia ada pengalaman lain yang itu bisa alihkan perhatiannya dari aktivitas di dalam rumah yang itu-itu saja," paparnya. 

"Dengan menyempatkan waktu dalam seminggu ke luar rumah itu membantu anak untuk merilis stres," tambahnya.

Cara kedua, dengan mengajak anak bicara dengan menanyakan perasaan anak, memintanya menceritakan aktivitas dia. Menurut dokter Eva, anak akan terbuka dengan sendirinya saat ditanya. 

"Dengan sering ngobrol, anak akan merasa orangtuanya mengerti dan bisa mengurangi stresnya. Ketiga variasi kegiatannya. Misal punya hewan peliharaan diajak untuk merawat bareng, atau berkebun," pungkasnya.

Baca Juga: Kafein Memicu Produksi Hormon Stres, Efeknya Buruk untuk Jantung!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI