Lagi, Sains Buktikan Obesitas Bikin Covid-19 Tambah Parah

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Minggu, 08 November 2020 | 17:16 WIB
Lagi, Sains Buktikan Obesitas Bikin Covid-19 Tambah Parah
Ilustrasi lelaki mengalami obesitas. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bahaya Covid-19 bagi pengidap obesitas kembali dibuktikan melalui penelitian sains ilmiah.

Dilansir ANTARA, pasien Covid-19 yang mengidap obesitas memiliki kondisi yang lebih buruk, menurut dokter dari Turki.

Meta-analisis dari 19 riset pengidap obesitas lebih lama dirawat di rumah dan berisiko membutuhkan ventilator.

"Seseorang dengan obesitas, kebutuhan untuk rawat inap rumah sakit, perawatan intensif, dan pemasangan ventilator meningkat hingga 80 persen akibat COVID-19," kata Dr. Okan Bulent Yildiz, pakar endokrinologi di Sekolah Kedokteran Universitas Hacettepe di Ibu Kota Ankara.

Baca Juga: Ini 3 Provinsi Penyumbang Kasus Covid-19 Terbanyak Hari Ini

Saat dua miliar orang di seluruh dunia mengalami masalah berat atau obesitas, jumlah kasus COVID-19 mencapai hampir 50 juta, kata Yildiz.

Baru-baru ini, ia bersama koleganya sedang mengevaluasi hubungan antara kedua aspek tersebut.

Namun bertolak belakang dengan efek negatif, kata Yildiz, meta-analisis juga menemukan bahwa obesitas tidak meningkatkan risiko kematian pada pasien COVID-19 di ICU.

"Obesitas ringan hingga sedang bahkan dapat menimbulkan efek perlindungan dalam perawatan intensif. Kondisi inilah yang disebut paradoks obesitas," tambahnya.

Dengan menekankan pentingnya kegiatan fisik sehari-hari selama pandemi, Yildiz mengatakan, kegiatan di rumah wajib ditambah dengan olahraga teratur.

Baca Juga: DKI, Jateng dan Jabar Penyumbang Kasus Covid-19 Terbanyak Hari Ini

"Banyaknya waktu yang dihabiskan di rumah selama masa pandemi, kurangnya aktivitas fisik, gangguan pola tidur, dan tingginya tingkat stres mempersulit kontrol berat badan bagi penderita obesitas," urainya.

Ia menambahkan bahwa keadaan itu bahkan menyebabkan kenaikan berat badan bagi mereka yang sebelumnya tidak memiliki masalah berat badan.

"Semua orang membutuhkan pola makan yang sehat dan seimbang," kata dokter tersebut, sebab makanan merupakan faktor penting untuk mempersiapkan tubuh manusia melawan penyakit.

Mengenai stres, ia memperingatkan semakin tinggi tingkat stres seseorang, maka semakin sulit pula bagi orang tersebut untuk menurunkan berat badan.

"Mustahil untuk mengendalikan berat badan Anda jika Anda sendiri tidak aktif secara fisik. Untuk itu, olahraga baik di rumah maupun di luar ruangan harus dilakukan dengan mematuhi aturan jaga jarak sosial," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI