Gawat! 126.000 Orang Meninggal Dunia karena Covid-19 di India

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Minggu, 08 November 2020 | 16:37 WIB
Gawat! 126.000 Orang Meninggal Dunia karena Covid-19 di India
Virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - India melaporkan jumlah kematian karena virus Corona Covid-19 yang terus bertambah.

Dilansir ANTARA, jumlah orang di India yang terinfeksi Covid-19 bertambah 45.674, sehingga totalnya mencapai 8,5 juta kasus, berdasarkan data Kementerian Kesehatan India pada Minggu (8/11/2020).

Sementara itu, peningkatan kasus harian Covid-19 itu masih separuh dari puncaknya yang terjadi pada September meski serangkaian festival keagamaan berlangsung di negara itu.

India sejauh ini melaporkan jumlah kasus Covid-19 tertinggi kedua dunia, setelah Amerika Serikat, yang mencatat 9,91 juta kasus.

Baca Juga: Ekonomi Indonesia Diprediksi Masuk Titik Paling Suram Tahun Ini

Menurut kementerian kesehatan, jumlah pasien meninggal juga bertambah 559 orang, sehingga jumlah kumulatif kematian tercatat 126.121 orang.

Festival lampu umat Hindu, Diwali, yang jatuh pekan ini, menimbulkan kekhawatiran bahwa salah satu perayaan keagamaan dalam kalender India tersebut dapat menyebabkan penyebaran infeksi yang lebih cepat.

Vaksin Covid-19 India Mulai Uji Klinis

Di tengah kasus yang terus bertambah, India melaporkan kabar baik terkait penelitian vaksin Covid-19.

Vaksin COVID-19 yang didukung pemerintah India kemungkinan diluncurkan paling cepat Februari 2021, yaitu lebih awal dari yang diharapkan, karena uji coba tahap terakhir dimulai bulan ini.

Baca Juga: Alhamdulillah! Ada 3.881 Warga Indonesia yang Hari Ini Sembuh dari Corona

Bharat Biotech, sebuah perusahaan swasta yang mengembangkan COVAXIN bersama Dewan Riset Medis India (ICMR) --yang dikelola pemerintah, sebelumnya berharap meluncurkan vaksin tersebut pada kuartal kedua tahun depan.

"Vaksin ini telah menunjukkan kemanjuran yang baik," kata ilmuwan senior ICMR Rajni Kant, yang juga anggota satuan tugas COVID-19, di markas badan penelitian di New Delhi, Kamis (5/11/2020).

Dengan peluncurannya pada Februari tahun depan, COVAXIN menjadi vaksin buatan India pertama yang diluncurkan.

Kant, yang merupakan kepala bidang manajemen, kebijakan, perencanaan, dan koordinasi penelitian ICMR, mengatakan kementerian kesehatan adalah pihak yang memutuskan apakah suntikan COVAXIN dapat diberikan kepada warga, bahkan sebelum uji coba tahap ketiga selesai.

"Vaksin telah menunjukkan keamanan dan kemanjuran dalam uji coba fase 1 dan 2 serta dalam penelitian hewan, jadi aman. tetapi Anda tidak bisa 100 persen yakin kecuali uji coba fase 3 selesai," kata Kant.

"Mungkin ada risiko, jika Anda siap mengambil risiko, Anda bisa mendapatkan vaksin. Jika perlu, pemerintah bisa memikirkan memberikan vaksin dalam situasi darurat," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI