Suara.com - Dampak pandemi Covid-19 membuat sebagian orang mengalami gangguan kesehatan mental, terutama yang terjadi pada anak muda. Hal ini tentu sangat berbahaya bila tak ditangani dengan serius.
Adapun yang sering dialami ialah kecemasan sosial. Psikiater & ahli psikosomatis RS OMNI Hospital Alam Sutera dr Andri, Sp.KJ menyebut bahwa kecemasan sosial merupakan kondisi dimana ketika seseorang merasa cemas dan takut ketika harus bersosialisasi serta berinteraksi dengan orang lain.
Pengidap kecemasan sosial, lanjut Andri, juga kerap menghindari orang-orang yang mereka anggap punya kedudukan lebih tinggi dari dirinya. Meskipun, orang tersebut masih keluarga, seperti paman atau bibinya.
“Penderita kecemasan sosial dapat mempengaruhi kesehatan fisik atau dikenal dengan istilah psikosomatik, yaitu keluhan fisik yang timbul atau dipengaruhi oleh pikiran atau emosi,” ujar Andri dalam pernyataanya pada virtual talk show ‘Super You by Sequis Online’, Jumat (6/11/2020).
Baca Juga: Jaga Kesehatan Mental Anak selama Sekolah di Rumah, Simak 4 Tips Ini
Sementara, itu Content Creator Kesehatan Mental, Dimas Alwin menambahkan bahwa gangguan kecemasan juga dapat disebabkan oleh media sosial, terutama saat masa pandemi Covid-19.
“Dari sini sepatutnya anak muda harus memiliki pemahaman yang benar dan mematuhi protokol kesehatan bukan sebaliknya menjadi khawatir. Karena anak muda juga perlu membatasi diri dalam bersosial media,” terangnya.
Lebih lanjut, dia mengaku tak memungkiri bahwa gangguan kesehatan mental terhadap seseorang khususnya pada anak muda akan berubah begitu cepat dan kerap terjadi selama pandemi.
Dimas juga menyarankan untuk anak muda yang merupakan pengguna media sosial dapat lebih bijak berselancar di internet dan sebaiknya lebih banyak berinteraksi secara nyata dengan orang di sekitarnya.
Baca Juga: Studi Inggris: Sekolah Daring Malah Turunkan Risiko Kecemasan Remaja