Studi Lancet: Perubahan Iklim Sebabkan Berbagai Penyakit, Terutama Kanker

Rauhanda Riyantama | Fita Nofiana
Studi Lancet: Perubahan Iklim Sebabkan Berbagai Penyakit, Terutama Kanker
Ilustrasi polusi udara. (Shutterstock)

Sebuah stufi Lancet menunjukkan bahwa perubahan iklim telah berpengaruh pada berbagai masalah kesehatan.

Suara.com - Suhu yang meningkat, kebakaran hutan, kualitas udara yang buruk terjadi saat perubahan iklim. Hal ini yang bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan, termasuk meningkatnya kanker paru-paru, kulit, hingga masalah pencernaan.

Melansir dari Medicalxpress, para peneliti dari UC San Francisco melakukan analisis terhadap puluhan penelitian ilmiah yang telah diterbitkan. Para peneliti memberikan sinopsis efek yang mungkin terjadi akibat pemanasan global pada kanker yang disebabkan oleh racun lingkungan, radiasi ultraviolet, polusi udara, agen infeksius, serta gangguan pada pasokan makanan dan air.

Ulasan tersebut telah di terbitkan dalam jurnal The Lancet Oncology.

Dampak perubahan iklim terhadap kesehatan sangat besar dan diperkirakan akan terus berkembang jika tidak ada tindakan cepat.

Baca Juga: Sakit Tenggorokan Lebih dari 3 Minggu Pertanda Gejala Kanker? Ini Penjelasan Dokter

Temperatur tinggi, kualitas udara yang buruk, dan kebakaran hutan menyebabkan tingkat penyakit pernapasan dan kardiovaskular meningkat.

Sementara suhu yang lebih hangat dan pola curah hujan yang berubah meningkatkan risiko dan penyebaran penyakit yang ditularkan melalui vektor, seperti malaria dan demam berdarah.

"Peristiwa cuaca ekstrim menyebabkan kematian, cedera, perpindahan, dan mengganggu layanan kesehatan," catat para peneliti.

Ilustrasi polusi udara di Cina. [AFP]
Ilustrasi polusi udara di Cina. [AFP]

Kanker secara luas diprediksikan menjadi penyebab utama kematian di abad ke-21. Di seluruh dunia, terdapat 24,5 juta kasus baru kanker dan 9,6 juta kematian pada 2017. Angka tersebut meningkat tajam dari 2008 dengan 12,7 juta kasus dan 7,6 juta kematian.

Dalam hal ini, polusi diperkirakan bertanggung jawab atas sebanyak 15 persen kasus kanker baru.

Baca Juga: 'Kulit Jeruk' di Payudara: Tanda Awal Kanker yang Sering Diabaikan

Para peneliti mengatakan ancaman kanker terbesar kemungkinan besar berasal dari polusi udara, paparan radiasi ultra-kekerasan dan racun industri, dan gangguan pasokan makanan dan air.