Ingin Anak Sunat Ditengah Pandemi, Aman Enggak Sih?

Bimo Aria Fundrika
Ingin Anak Sunat Ditengah Pandemi, Aman Enggak Sih?
Pisang simbol lelaki disunat atau dikhitan. [shutterstock]

Selama masa pandemi masyarakat diminta untuk mengurangi kunjungan ke dokter kecuali untuk kebutuhan yang sangat mendesak.

Suara.com - Selama masa pandemi masyarakat diminta untuk mengurangi kunjungan ke dokter kecuali untuk kebutuhan yang sangat mendesak. Hal itu tidak lain untuk mengurangi risiko terpapar virus corona.

Meski demikian, di masyarakat sendiri ada sejumlah pertanyaan. Salah satunya ialah apakah aman untuk melakukan sunat bagi anak laki-laki di tengah situasi pandemi?

dr. Zaiem dari Rumah Sunat dr. Mahdian dalam keterangan tertulisnya yang diterima Suara.com, Kamis, (5/11/2020), mengatakan bahwa sunat di tengah situasi pandemi masih memungkinkan untuk dilakukan.

Jika memang banyak orangtua khawatir untuk melakukan sunat di klinik atau rumah sakit, sunat di rumah bisa menjadi alternatif di tengah wabah Corona seperti saat ini.

Baca Juga: Mutilasi Organ Vital Perempuan di Pantai Gading, Dijadikan Ramuan Jimat Kesaktian

Ilustrasi alat bedah untuk sunat, khitan, atau sirkumsisi. (Shutterstock)
Ilustrasi alat bedah untuk sunat, khitan, atau sirkumsisi. (Shutterstock)

“Kami (dokter dan perawat) menggunakan alat pelindung diri (APD) yang berguna selain melindungi diri, juga membuat pasien merasa nyaman dan aman,” ujarnya.

Selain menjalankan protokol kesehatan, peralatan medis yang digunakan juga steril dan sekali pakai untuk mencegah risiko infeksi silang dari satu pasien ke pasien lainnya.

Terlepas dari itu, prosesi sunat sendiri terkadang cukup membuat stres orangtua maupun sang anak. Belum lagi jika membayangkan sunat dengan metode konvensional ataupun electric cauter (sunat laser) yang cukup menyeramkan dan ada lagi jarum suntik yang menakutkan bagi anak.

Zaiem juga mengatakan sirkumsisi atau sunat bahwa di Rumah Sunat dr. Mahdian bisa jadi solusi untuk orangtua yang tak ingin anaknya merasa tak nyaman saat sunat.

Hal itu karena saat ini ada metode sunat yang dinamakan Mahdian klem dan sunat tanpa jarum suntik yang kian diminati para orangtua. Mahdian klem merupakan klem sunat pertama karya anak bangsa, yakni dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS dan diproduksi di dalam negeri.

Baca Juga: Sunat di Usia Dewasa: Aman atau Malah Bahaya? Ini yang Perlu Anda Ketahui

"Diharapkan dapat membuat anak lebih nyaman saat sunat ataupun setelahnya karena memiliki keunggulan minim risiko perdarahan, tanpa jahit, tanpa perban, proses sunat lebih cepat 5 menit hingga 10 menit, setelah sunat langsung bisa beraktivitas, boleh kena air, proses penyembuhan relatif cepat, dan perawatan pascasunat mudah<' ujar Zaiem.