Korea Selatan Waspadai Klaster Pelayat Bos Samsung

M. Reza Sulaiman
Korea Selatan Waspadai Klaster Pelayat Bos Samsung
Ilustrasi Samsung. [Shutterstock]

Upacara untuk menghormati mendiang bos Samsung Group, Lee Kun Hee, yang dihadiri banyak pelayat membuat pemerintah Korea Selatan was-was.

Suara.com - Upacara untuk menghormati mendiang bos Samsung Group, Lee Kun Hee, yang dihadiri banyak pelayat membuat pemerintah Korea Selatan was-was.

Terlebih, seorang jurnalis yang meliput pemakaman tersebut dinyatakan positif Covid-19.

Dilansir ANTARA, sekitar 1.000 pelayat menghadiri upacara kematian Lee. Jurnalis lokal yang meliput acara tersebut mengalami gejala dua hari kemudian dan terbukti positif pada Senin (2/11), menurut otoritas kesehatan.

Sedikitnya enam kasus baru Covid-19, termasuk dua kolega dan dua anggota keluarga, berkaitan dengan jurnalis tersebut, kata otoritas.

Baca Juga: Samsung Luncurkan SSD 9100 PRO Series PCIe 5.0, Diklaim Tercepat Saat Ini

Kwak Jin, pejabat Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Korea (KDCA), mengatakan bahwa belum ada kasus yang terkait langsung dengan rumah duka di Pusat Medis Samsung, termasuk dari jurnalis itu sendiri, yang menggunakan masker selama acara berlangsung.

Acara tersebut dihadiri oleh berbagai kalangan, seperti bos perusahaan, politikus, dan pembantu senior presiden.

Sejumlah pelayat yang telah dinyatakan negatif Covid-19 meliputi wakil penasihat keamanan nasional Kim Hyun-chong dan Gubernur Jeju Won Hee-ryong, menurut kantor kepresidenan Gedung Biru dan pemerintah Kota Jeju.

Korsel menggunakan pengujian dan pelacakan kontak agresif dalam upaya membendung virus corona.

Langkah itu disanjung sebagai kisah sukses di awal pandemi. Namun, kini Korsel memerangi kasus harian yang mencapai sekitar 100 selama sepekan terakhir.

Baca Juga: Samsung Rilis Tablet dan HP Tahan Banting, Cocok Buat Pekerja Lapangan

Para pelayat menghadiri acara penghormatan bos Samsung selama empat hari di area berkapasitas 50 orang, sementara pelayat juga menggunakan masker sesuai protokol kesehatan Covid-19.