Kenapa Covid-19 Memicu Pembekuan Darah dan Berisiko Kematian?

Kamis, 05 November 2020 | 08:21 WIB
Kenapa Covid-19 Memicu Pembekuan Darah dan Berisiko Kematian?
Ilustrasi pembekuan darah (Freepik/sci8indy)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu dampak bahaya Covid-19 terhadap tubuh adalah kemampuan misterius penyakit ini menyebabkan terjadinya pembekuan darah. Dan akhirnya sebuah studi terbaru berhasil menjawab fenomena misterius itu, yaitu dengan keberadaan antibodi autoimun atau disebut juga autoantibodi. Kondisi inilah yang menyebabkan antibodi berbalik menyerang jaringan tubuh sendiri, dan menyebabkan terjadinya pembekuan darah.

Mengutip Live Science, Kamis (11/5/2020), penelitian yang diterbitkan pada 2 November 2020 di jurnal Science Translational Medicine ini mengungkap jika peneliti berhasil mendeteksi terjadinya autoantibodi yang terjadi kepada lebih dari setengah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit.

Sebelum pandemi Covid-19 terjadi, autoantibodi ini biasanya terlihat pada orang yang memiliki kelainan autoimun yang disebut sindrom antifosfolipid (APS).

Sindrom ini terjadi pada 1 dari 2.000 orang, yang memicu terjadinya pembekuan darah berbahaya di arteri atau vena pasien.

Baca Juga: Cegah Hoaks Covid-19, Pemahaman Tentang Penularan Virus Wajib Ditingkatkan

Arteri adalah jaringan pembuluh darah otot yang membawa darah ke jantung. Lewat arteri ini darah akan membawa oksigen ke jantung, sehingga jika jaringan arteri ini membeku oksigen tidak bisa dibawa ke jantung maka dampaknya bisa berbahaya, termasuk terjadinya serangan jantung.

"Kini kami mengetahui bahwa autoantibodi bisa menjadi penyebab pembekuan darah, dan membuat orang dengan Covid-19 semakin kesulitan berjuang melawan virus," terang peneliti dr. Yogen Kanthi, Asisten Profesor Michigan Medicine Frankel Cardiovaskular Center.

Untuk mempelajari fenomena ini, peneliti menganalisis sampel darah dari 172 pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit. Hasilnya 52 persen pasien ternyata memiliki autoantibodi dalam darah mereka.

Sebagai penegasan dan mempelajari pembekuan darah di laboratorium, peneliti juga menyuntikan autoantibodi ini ke tikus.

"Hasilnya jumlah pembekuan darah sangat mencolok pada hewan, dan itu adalah pembekuan darah terburuk yang pernah kami lihat," terang Kanthi.

Baca Juga: Dibanding Orang Tua, Anak Muda Indonesia Banyak yang Tak Patuhi Praktik 3M

Belum diketahui mengapa autoimun APS dan Covid-19 menyebabkan pembekuan darah. Hanya saja untuk APS, ilmuwan menduga fenomena ini terjadi karena kombinasi genetik yang dialami seseorang atau paparan lingkungan, termasuk akibat paparan virus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI