Epidemiolog: Belum Ada Tanda Pandemi Covid-19 Akan Berakhir di Indonesia

Rabu, 04 November 2020 | 22:17 WIB
Epidemiolog: Belum Ada Tanda Pandemi Covid-19 Akan Berakhir di Indonesia
Bendera Pramuka di salah satu makam khusus Covid-19 di TPU Jombang, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Senin (2/11/2020)., Senin (2/11/2020). [Suara.com/Wivy]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia dianggap belum mampu mengatasi pandemi Covid-19 meski laju infeksi harian cenderung menurun selama beberapa pekan terakhir.

Hal tersebut diungkapkan oleh pakar Epidemiologi Dr. Masdalina Pane M.Kes. M.Si. Pane mengatakan penurunan kasus yang terjadi di Indonesia lantaran jumlah tes atau spesimen yang berkurang. 

"Pandemi Covid-19 sudah lama lebih dari delapan bulan. Untuk Indonesia belum ada tanda-tanda akan berakhir. Walaupun dalam waktu dua minggu terakhir ini angka kasus mulai turun tapi ternyata testing kita juga turun. Sehingga kita belum bisa menyatakan pandemi sudah terkendali di negara kita," kata Masdalina Pane dalam webinar Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Rabu (4/11/2020).

Menurutnya lagi, banyak negara sudah menyatakan penurunan kasus termasuk negara-negara di Asia Tenggara. Tetapi Indonesia justru menjadi negara dengan kasus terbanyak di Asia Tenggara saat ini bahkan melewati jumlah kasus di Filipina. 

Baca Juga: Harga Teman untuk Bantu Masyarakat Terdampak Pandemi Covid-19

"Di bulan Juni, Juli, Agustus, Filipina mendominasi kasus. Tapi sekarang sudah berhasil menurunkan. Kita sekarang berada di topscorer untuk Asia Tenggara," kata Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologis Indonesia itu.

Beberapa negara juga sudah melewati gelombang kedua wabah virus corona, salah satunya Malaysia. Menurut Masdalina Pane, negara yang sudah melewati second wave atau gelombang kedua artinya telah bisa mengatasi wabah.

"Kalau sudah second wave biasanya mereka sudah lebih bisa menangani, sudah terkendali. Dan kita belum masuk second wave bahkan turun baru beberapa minggu ini. Dan itu belum bisa dikatakan itu benar-benar murni turun. Apakah itu karena kasusnya sedikit atau testing kita turun dalam seminggu terakhir," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI