Suara.com - Telemedicine atau layanan telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan medis jarak-jauh tengah populer di Indonesia.
Staf Ahli Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi-Kemenkes RI -- Dr. Achmad Yurianto mengatakan, telemedicine berbasis komunitas sangat penting bagi negara seperti Indonesia.
Apalagi, Indonesia merupakan negara keempat dengan populasi terbesar dunia yang sangat membutuhkan layanan dan teknologi kesehatan digital.
"Pengembangan layanan kesehatan digital diharapkan dapat meningkatkan akses kesehatan seluruh masyarakat Indonesia. Saya meyakini bahwa ini akan membawa banyak manfaat bagi lebih dari 269 juta masyarakat Indonesia yang tersebar di 17,504 pulau," kata Yurianto saat berbicara dalam lokakarya bertajuk “Inggris – Indonesia Layanan Kesehatan Daring dan Telemedicine” beberapa waktu lalu.
Baca Juga: We The Health, Konferensi Edukasi Kesehatan Digital di Tengah Pandemi
Saat ini lanjutnya, Kemenkes RI tengah berusaha mengembangkan platform telemedicine yang aman, nyaman dan berkualitas. "Program ini kami sebut SehatPedia,"lanjutnya.
Di acara yang sama, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins, mengatakan bahwa Inggris tengah mengakeselerasi penggunaan pelayanan jasa kesehatan dan konsultasi jarak jauh untuk meningkatkan keamanan dan mengurangi resiko penyebaran Covid-19.
Kata Jenkins, peraturan telemedicine yang tertata dengan baik sangat penting bagi pengembangan telemedicine dan penguatan jasa kesehatan digital.
Di sisi lain, Deputi Kepala Informasi Klinis (CCIO) NHSx-Mr. Gareth Thomas yang menjadi salah satu narasumber dalam acara tersebut mengatakan bahwa kolaborasi antara Pemerintah dengan tenaga medik serta instansi terkait sangat penting dalam mengembangkan teknologi kesehatan digital.
"Transformasi digital atas respon terhadap pandemi saat ini telah mendorong akselerasi pemanfaatan pengecekan klinis secara jarak jauh, transfer data klinis dan preskripsi digital. Kami telah menghimbau para karyawan kami untuk bekerja dan mengambil keputusan secara cepat dan tepat, dan juga mempermudah alur birokrasi agar lebih efektif," katanya.
Ditambahkan Direktur Inovasi NHSx -- Lisa Hollins, salah satu inovasi penting yang telah dilakukan Inggris di bidang telemedcine adalah pengawasan jarak jauh, di mana tenaga medik dapat memonitor pasien di rumah dengan menggunakan HP atau perangkat gawai lainnya.
Baca Juga: Pandemi Corona, Dokter Lakukan Konsultasi Kesehatan Online di India
"Di wilayah yang tingkat penularan Covid-19 tergolong tinggi, NHSx menyediakan perawatan virtual untuk para pasien. NHSx bahkan juga berharap, penanganan pasien yang mengidap penyakit kronis yang biasanya dilakukan dengan konsultasi tatap muka, ke depan dapat pula dilakukan secara daring sehingga proses pengawasan dapat dilakukan secara lebih rutin dan sering," kata Hollins.
Sebelumnya, Inggris dan Indonesia telah sepakat untuk berbagi pengetahuan dan keahlian untuk mengembangkan sektor kesehatan lewat Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani pada 22 Juni 2020 lalu.
Sebagai tindak lanjut, Kedutaan Besar Inggris dan Kementerian Kesehatan RI menyelenggarakan lokakarya selama dua hari tentang telemedicine pada 2 dan 3 November 2020 lalu. Acara tersebut menghadirkan beberapa pakar kesehatan internasional yang berbagi pengetahuan dan keahlian tentang penerapan telemedicine di berbagai negara, termasuk Inggris.
Selain itu, perwakilan dari Kemenkes juga memaparkan roadmap pengembangan pelayanan kesehatan berbasis digital (digital health) di Indonesia.