Suara.com - Dalam kondang, Ki Seno Nugroho meninggal dunia pada Selasa (3/11) malam di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman.
Gunawan Widagdo, manajer Ki Seno mengatakan bahwa dalang kondang itu sempat olahraga bersepeda sebelum meninggal, pada Selasa sore sekitar pukul 16.00 WIB.
Saat itu Ki Seno mulai merasakan lelah hingga nyeri dada. Karena kondisinya tak kunjung membaik, keluarga pun segera membawa Ki Seno ke RS PKU Muhammadiyah Gamping.
"Saat itu Ki Seno berdua sedang berolahraga bersepeda, terus mengeluh nyeri," ujar Gunawan saat ditemui awak media di rumah duka, Ndalem Dusun Gayam, Argosari, Sedayu, Bantul, Rabu (4/11/2020).
Baca Juga: Kulit Sekujur Tubuh seperti Tersetrum, Awas Gejala Virus Corona Covid-19
Setelah ditangani di UGD, Ki Seno langsung dipindahkan ke ICCU. Dokter mengatakan Ki Seno mengalami penyumbatan darah 100 persen dan tak lama meninggal dunia.
Nyeri dada ketika olahraga seperti Ki Seno memang bisa terjadi. Kondisi ini bisa disebabkan oleh sejumlah faktor potensial yang berkisar dari jinak hingga mengancam jiwa.
Berikut ini dilansir dari Medical News Today, faktor-faktor yang menyebabkan nyeri dada ketika olahraga, termasuk ketika bersepeda.
1. Serangan jantung
Infark miokard adalah istilah medis untuk serangan jantung. Kondisi ini terjadi ketika arteri koroner tersumbat. Penyumbatan inilah yang menyebabkan jantung kehilangan oksigen.
Baca Juga: Peneliti Buktikan Virus Corona Penyebab Pandemi Ada di Trenggiling
Serangan jantung bisa menyebabkan nyeri pada rahang, punggung, dada, dan bagian tubuh atas lainnya. Nyeri akibat kondisi ini bisa hilang dan kembali atau bisa berlangsung lebih lama dari beberapa menit.
2. Kejang jantung
Angina pektoris atau angina adalah nyeri yang berasal dari jantung. Penyebab utamanya adalah kurangnya aliran darah ke area tersebut. Ketika ini terjadi, seseorang mungkin merasa sesak, nyeri atau tekanan di dada.
Angina bisa disebabkan oleh olahraga dan stres. Tapi, orang sering mengira nyeri ini sebagai serangan jantung. Orang dalam kondisi ini harus segera mencari pertolongan medis.
3. Kardiomiopati hipertrofik (HCM)
Menurut American Heart Association, HCM adalah kondisi umum yang bisa menyerang hampir semua orang. HCM terjadi ketika sel-sel otot jantung membesar, menyebabkan dinding ventrikel menebal.
HCM juga bisa terjadi jika salah satu dinding sisi kiri dan kanan jantung tumbuh dan memberi tekanan pada ventrikel.
4. Asma
Asma adalah kondisi umum yang memengaruhi saluran udara di paru-paru. Penderita asma mengalami radang saluran udara yang menegang sebagai respons terhadap pemicu, termasuk olahraga.
5. Ketegangan otot dan cedera
Menurut sebuah penelitian tahun 2013, hampir setengah dari semua kasus ketegangan otot di dada melibatkan otot interkostal. Gejala umum ketegangan otot di dada ini meliputi nyeri tajam, memar, pembengkakan dan nyeri saat bernapas.