Kafein Memicu Produksi Hormon Stres, Efeknya Buruk untuk Jantung!

Rabu, 04 November 2020 | 12:05 WIB
Kafein Memicu Produksi Hormon Stres, Efeknya Buruk untuk Jantung!
Ilustrasi minum kopi (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kafein, yang terkandung di dalam kopi, teh, minuman berkarbonasi, hingga obat, memiliki efek berbahaya terhadap stres pada jantung.

Dalam dosis sedang, kafein memiliki efek positif bagi kebanyakan orang. Ini adalah stimulan sistem saraf pusat yang meningkatkan kewaspadaan, mengurangi kelelahan, serta meningkatkan konsentrasi, dan fokus.

Bahkan, kafein dapat membantu menurunkan berat badan dengan menekan nafsu makan untuk sementara dan mendorong tubuh menghasilkan panas serta energi saat mencerna makanan.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS menyarankan asupan harian maksimal 400 miligram, jumlah dalam dua hingga tiga cangkir kopi berkafein, tergantung merek dan sangrainya.

Baca Juga: Keluar Keringat Berlebih Meski Tak Olahraga, Benarkah Tanda Sakit Jantung?

Namun, jumlah kafein yang berlebihan, justru dapat menyebakan detak jantung tidak teratur, tekanan darah tinggi, gelisah, lekas marah dan kecemasan, yang semuanya memiliki dampak buruk pada fungsi kardiovaskular atau jantung, lapor New York Times.

Ilustrasi Secangkir kopi akan membuat Anda lebih semangat. (sumber: visualphotos)
Ilustrasi Secangkir kopi  (sumber: visualphotos)

Kafein juga meningkatkan sekresi hormon stres kortisol, yang memicu respons 'lawan atau lari' terhadap acaman atau krisis yang dirasakan.

Diproduksi oleh kelenjar adrenal ketika dirangsang oleh hipotalamus dan kelenjar pituitari, kortisol mengalihkan fungsi tubuh lainnya untuk memungkinkan respons yang cepat dan efektif terhadap stres atau bahaya.

Produksi kortisol dalam jumlah banyak secara terus menerus dapat menyebabkan kecemasan, depresi, masalah ingatan dan konsentrasi, kesulitan tidur, penambahan berat badan, dan penyakit jantung.

Dalam laporan yang terbit pada 2005 di Psychosomatic Medicine oleh pemimpin studi William Lovallo, ahli stres di Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Oklahoma, menyimpulkan peningkatkan sekresi kortisol secara kronis atau berkepanjangan mungkin berdampak pada kesehatan jangka panjang.

Baca Juga: Jaga Kesehatan Jantung selama Musim Dingin, Konsumsi Antioksidan Alami Ini

Bagi orang yang berisiko penyakit jantung, efek samping paling serius adalah kemampuannya meningkatkan tekanan darah.

"Asupan kafein setiap hari tidak menghilangkan respons tekanan darah terhadap kafein, bahkan pada pria dan wanita muda yang sehat," kata Lovallo.

Jadi, seperti kebanyakan lainnya dalam hidup, moderasi adalah kunci untuk memaksimalkan manfaat kafein sekaligus meminimalkan risikonya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI