Diabetes Jadi Salah Satu Penyakit Penyerta Tertinggi Pasien Covid-19

Rabu, 04 November 2020 | 06:05 WIB
Diabetes Jadi Salah Satu Penyakit Penyerta Tertinggi Pasien Covid-19
Diabetes tipe 2 (Pixabay/stevepb)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyakit diabetes masih menjadi permasalahan utama di Indonesia. Bahkan, berdasarkan data dari International Diabetes Federation (IDF) Diabetes Atlas tahun 2019, Indonesia berada di peringkat tujuh dengan kasus terbesar di dunia.

Dari 172.244.700 jiwa total populasi orang dewasa di Indonesia sebanyak 10.681.400 jiwa merupakan penderita diabetes. Artinya, sekitar 1 dari 25 orang Indonesia terdeteksi menderita diabetes. 

Sementara itu, riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, mencatat bahwa angka prevalensi diabetes di Indonesia berada di kisaran 10.9 persen. Situasi ini diperparah dengan kondisi pandemi Covid-19, seperti diketahui diabetes masuk 5 besar komorbid virus corona. 

Executive Board Member IDF Western Pacific Region, Prof Dr dr Sidartawan Soegondo SpPD-KEMD FINASIM FACE mengatakan, orang lanjut usia dan penderita diabetes ini memang lebih rentan mengalami risiko komplikasi bila terinfeksi Covid-19.

Baca Juga: Bupati Karolin Minta Warga Landak Tak ke Luar Kota, Ini Sebabnya

Ilustrasi diabetes. (Shutterstock)
Ilustrasi diabetes. (Shutterstock)

“Jika penderita diabetes terkena Covid-19, mereka akan lebih sulit diobati dan membuat imunitas tubuh mereka menjadi cepat turun,” ujar Sidartawan dalam webinar Press Conference World Diabetes Day 2020 “Bersama Diabetasol, Sayangi Dia”, Selasa (3/11/2020).   

Hal ini membuat mereka yang mengalami penyakit penyerta jadi lebih rentan bahkan bisa fatal. Oleh karena itu, orang perlu dilakukan perubahan gaya hidup untuk bisa mencegah dan mengontrol diabetes. 

“Protokol kesehatan yakni 3 M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan). Lalu, melakukan pola hidup sehat, menjaga pola makan dengan nutrisi dan vitamin, serta berjemur kemudian berolahraga secara rutin,” katanya.

Dia juga mengaku ancaman komplikasi diabetes sangat berbahaya, karena diabetes selalu berkaitan dengan penyakit lain. Misalnya, stroke, kolesterol tinggi hingga jantung koroner, maka selalu lakukan periksa ke dokter. “Cek dan deteksi awal menjadi penting,” tegas dia.

Sementara itu, Ketua Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI), Prof Dr dr Ketut Suastika SpPD-KEMD menambahkan, bahwa diabetes ini merupakan penyakit silent killer. Karena 2/3 penyandangnya tak sadar memiliki diabetes.

Baca Juga: Niat Mulia Dibalik Aksi Pura-pura Pensiun Pusarla V Sindhu

“Penyakit diabetes memang sulit diprediksi karena ini penyakit silent killer, jadi perlu hat-hati. Maka disarankan seseorang untuk melakukan pengecekan gula darah ke dokter minimal sebulan sekali agar dapat cepat diketahui bila terkena diabetes,” tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI