Termasuk dari CDC, Simak 3 Fakta Baru Covid-19

Selasa, 03 November 2020 | 19:54 WIB
Termasuk dari CDC, Simak 3 Fakta Baru Covid-19
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@cottonbro)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lebih dari 47 juta kasus virus corona Covid-19 terkonfirmasi di seluruh dunia. Virus yang relatif baru di dunia medis ini sering kali menghadirkan berbagai temuan-temuan yang sering diperbarui pula.

Oleh karena itu, ada baiknya Anda perlu sering-sering memperbarui pengetahuan Anda tentang virus corona Covid-19 untuk lebih tahu cara pencegahannya. Melansir dari Huffpost, berikut beberapa pembaruan tentang Covid-19, antara lain:

1. Identifikasi Kontak Dekat

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mengeluarkan pedoman baru tentang kontak dekat. CDC sebelumnya mendefinisikan kontak dekat ketika seseorang berada dalam jarak 6 kaki (2 meter) dari orang lain yang terinfeksi virus corona setidaknya 15 menit atau lebih.

Baca Juga: Usai Libur Panjang, Satgas Covid-19 Ingatkan Masyarakat Lakukan Testing

Panduan baru mendefinisikan kontak dekat dalam jarak 6 kaki dari seseorang dengan virus selama total kumulatif 15 menit atau lebih selama periode 24 jam. Artinya 15 menit yang dihabiskan adalah jumlah menit akumulatif interaksi selama 24 jam, bukan 15 menit dalam satu waktu.

2. Infeksi Ulang Bisa Terjadi, Tapi Anda Tidak Perlu Panik

Para ahli telah memperingatkan agar tidak terlalu panik, meskipun infeksi ulang masih memungkinkan. Para ahli menegaskan bahwa infeksi ulang tampaknya sangat jarang terjadi pada pasien Covid-19.

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

3. Antibodi Mungkin Bertahan Lima Bulan

Sebuah studi besar baru yang dirilis pada bulan Oktober menunjukkan bahwa kebanyakan orang yang memiliki infeksi Covid-19 ringan hingga sedang memiliki antibodi selama sekitar lima bulan.

Baca Juga: 25 OTG di Cilegon Diizinkan Pulang, Pasien: Pelayanan Sangat Memuaskan

"Lebih dari 90 persen orang yang sakit ringan atau sedang menghasilkan respon antibodi yang cukup kuat untuk menetralkan virus dan respon tersebut bisa bertahan selama berbulan-bulan," kata peneliti profesor vaksinologi, Florian Krammer dari Icahn School of Medicine at Mount Sinai, New York. 

Sebelumnya, antibodi disebut-sebut hanya bertahan dalam kisaran tiga bulan. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI