Suara.com - Rencana pemerintah Indonesia nampaknya semakin matang untuk melakukan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat di akhir Desember 2020.
Vaksinasi akhir 2020 ini rencananya akan menggunakan vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca dari Inggris dan Sinopharm dari China, yang sudah dibeli negara hingga jutaan dosis.
Program vaksinasi akan dilaksanakan dalam bentuk 'peta jalan', di mana nanti ada beberapa kriteria prioritas orang yang menerima dan tidak menerima vaksin Covid-19.
"Jadi roadmap yang dilakukan Kemenkes (Kementerian Kesehatan), dalam roadmap akan ada area lokasi inklusi, dan eksklusi siapa yang dapat vaksin siapa yang tidak," ujar Staf Khusus Menteri Kesehatan RI Bidang Pembangunan dan Pembiayaan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Alexander Kaliaga Ginting Suka, Sp.P, dalam acara Webinar Kemenkes RI, Selasa (3/11/2020).
Baca Juga: Ahli Virologi Sebut Vaksin Masa Kini Bisa Dipercepat Berkat Teknologi
Menurut lelaki yang akrab disapa Alex itu, Kemenkes bukanlah lembaga baru dalam menyiapkan program vaksinasi. Semua infrastruktur, juru imunisasi, hingga petugas pendukung telah dipersiapkan untuk menjalankan vaksinasi Covid-19 ini.
"Saya yakin juga kementerian kesehatan juga sudah menyiapkan," jelas Alex.
Berbagai kriteria penerima vaksin juga sudah ditentukan, seperti petugas kesehatan, dokter, dan semua yang berada di garda terdepan yang berisiko tinggi terinfeksi Covid-19.
Namun, detail kriteria itu masih belum ditentukan apakah pemerintah akan memberikan vaksin kepada masyarakat lanjut usia (lansia) atau masyarakat usia produktif dengan mobilitas tinggi sehingga rentan tertular. Pemberian vaksin per daerah juga akan didahulukan 10 provinsi prioritas, di mana provinsi tersebut adalah daerah dengan kasus dan penularan Covid-19 tertinggi se Indonesia.
"10 provinsi dengan angka penularan, angka kepositifan yang tinggi, tujuannya memang dalam rangka untuk membatasi penularan," tutup Alexander.
Baca Juga: Teknologi Canggih Mungkinkan Penemuan Vaksin Lebih Cepat, Ini Buktinya