Dirjen WHO Kontak Erat Dengan Pasien Covid-19, Bagaimana Kabarnya Sekarang?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Selasa, 03 November 2020 | 16:45 WIB
Dirjen WHO Kontak Erat Dengan Pasien Covid-19, Bagaimana Kabarnya Sekarang?
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus dikabarkan telah bertemu dan berinteraksi dengan seorang yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Kini ia memutuskan untuk menjalani isolasi mandiri selama beberapa hari untuk mengetahui status dirinya.

"Saya telah teridentifikasi kontak erat seseorang yang positif kena COVID-19. Kondisi saya saat ini baik dan tidak menunjukkan gejala penyakit apapun," kata Ghebreyesus dikutip dari ANTARA, Selasa, (3/11/2020).

Meski demikian, ia memastikan bahwa tidak ada kegiatan dan program WHO yang berubah selama ia menjalani isolasi mandiri. Meski tidak bertemu dengan orang lain, ia tetap bekerja dan berkomunikasi dari ruang isolasi dengan pejabat tinggi serta staf lainnya.

Baca Juga: Berkontak dengan Orang Positif Covid-19, Direktur WHO Karantina Mandiri

Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus (WHO)
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus (WHO)

"Ini saat yang sangat penting bagi kita semua untuk patuh terhadap protokol kesehatan," ujar dia.

Tedros menambahkan, rantai penularan virus corona bisa diputus dengan cara taat terhadap aturan dan protokol kesehatan.

Hal itu juga jadi penting untuk melindungi sistem kesehatan di masing-masing negara, yang beberapa di antaranya telah kewalahan menghadapi lonjakan pasien COVID-19.

Dari ruang karantina, Ghebreyesus turut memperingatkan adanya lonjakan kasus positif di beberapa negara Eropa dan Amerika Utara.

Lonjakan kasus positif dapat mempengaruhi kapasitas tenaga kesehatan untuk terus merawat pasien COVID-19, kata Ghebreyesus.

Baca Juga: WHO Ungkap Kasus Virus Corona di Dunia Kian Memburuk, Ini Sarannya!

"Dalam situasi kritis, tenaga kesehatan akan dihadapkan pada pilihan sulit, khususnya untuk menentukan pasien mana yang perlu jadi prioritas," ujar dia.

Oleh karena itu, ia mendorong seluruh negara yang masih menghadapi COVID-19 agar mengalokasikan lebih banyak dana demi memperkuat sistem layanan kesehatan selama situasi pandemi.

"Sistem kesehatan dan kesiapan (menghadapi pandemi, red) bukan hanya investasi untuk masa depan, tetapi keduanya merupakan dasar kita untuk menanggulangi wabah saat ini," jelas Ghebreyesus.

Data WHO per 2 November 2020 menunjukkan ada total 440.557 kasus baru dalam waktu 24 jam terakhir sehingga jumlah pasien positif COVID-19 di seluruh dunia mencapai 46.403.652 orang. Dari jumlah itu, 1.198.569 di antaranya meninggal dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI