10 Provinsi Ini Jadi Prioritas Penerima Vaksin Covid-19, Mana Saja?

Selasa, 03 November 2020 | 15:25 WIB
10 Provinsi Ini Jadi Prioritas Penerima Vaksin Covid-19, Mana Saja?
Ilustrasi Vaksin Covid-19 (getty image)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meski mendapat penolakan dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) untuk memberikan imunisasi Covid-19 akhir Desember 2020 mendatang, pemerintah ternyata sudah menyiapkan 'peta jalan' vaksin Covid-19.

Termasuk mempersiapkan 10 privinsi prioritas yang mendapatkan vaksin Covid-19. Menurut Staf Khusus Menteri Kesehatan RI Bidang Pembangunan dan Pembiayaan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Alexander Kaliaga Ginting Suka, Sp.P, 10 provinsi ini dipilih untuk membatasi penularan Covid-19.

"10 provinsi dengan angka penularan, angka kepositifan yang tinggi, tujuannya memang dalam rangka untuk membatasi penularan," ujar Alexander dalam acara Webinar Kemenkes, Selasa (3/11/2020).

Alex mengungkapkan, bahwa 10 Provinsi yang dipilih berdasarkan daerah dengan laporan kasus Covid-19 terbanyak ini. Hal itu juga dilakukan untuk menurunkan angka kematian atau case fatality rate yang tinggi di Indonesia. Termasuk di dalamnya meringankan beban rumah sakit rujukan yang merawat pasien Covid-19.

Baca Juga: Inggris Siap Luncurkan Skema Baru Penanganan Covid-19, Seperti Apa?

Petugas kesehatan menyuntikan vaksin kepada relawan saat simulasi uji klinis vaksin COVID-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). [ANTARA FOTO/M Agung Rajasa]
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin kepada relawan saat simulasi uji klinis vaksin COVID-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). [ANTARA FOTO/M Agung Rajasa]

Sehingga yang akan menentukan daftar orang siapa penerima vaksin yang sesuai kriteria, adalah mereka yang sudah menjalankan program surveilans atau petugas di kementerian kesehatan, dinas kesehatan daerah kabupaten kota setempat.

"Satgas (satuan tugas) sifatnya hanya memperkuat, satgas itu memberikan arahan supaya tracing dan testing bisa dibuat dan dilaksanakan tingkat kecamatan ataupun tingkat kelurahan. Sehingga irisannya lebih kecil lebih tajam dan gambaran epidemiologinya lebih kuat, bisa tergambarkan bagi kita," jelas lelaki yang menjabat sebagai Kepala Bidang Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19.

Untuk vaksinasi, nantinya petugas kesehatan di puskesmas hingga fasilitas kesehatan di tingkat kabupaten atau kota yang biasa melakukan tes dan penelusuran kasus Covid-19 akan ditambah. Khususnya petugas yang akan mengumpulkan data, dan dianggap sebagai tugas yang vital karena akan mendata siapa saja yang berhak menerima vaksin Covid-19 untuk diprioritaskan.

"Tidak hanya programnya saja, tapi reporting dan recording ini penting, karena melalui reporting dan recording yang baik kita bisa melakukan kajian yang baik, dan hasil kajian ini bisa kita buktikan kepada pemerintah," tutupnya.

Meski hingga kini belum ditentukan provinsi mana saja yang jadi prioritas penerima vaksin Covid-19. Namun berdasarkan data situs Satgas Penanganan Covid-19 per Selasa, 3 November 2020, berikut 10 provinsi dengan kasus Covid-19 terbanyak di Indonesia:

Baca Juga: Miris! Sembilan Nakes Puskesmas Teriak Bengkayang Positif Corona

  • DKI Jakarta: 107.229 kasus, atau 25,8 persen dari total kasus nasional.
  • Jawa Timur: 53.002 kasus, atau 12,8 persen dari total kasus nasional.
  • Jawa Barat: 36.924 kasus, atau 8,9  persen dari total kasus nasional.
  • Jawa Tengah: 34.618 kasus, atau 8,3 persen dari total kasus nasional.
  • Sulawesi Selatan: 18.372 kasus, atau 4,4 persen dari total kasus nasional.
  • Sumatera Barat: 14.940 kasus, atau 3,6 persen dari total kasus nasional.
  • Riau: 14.841 kasus, atau 3,6  persen dari total kasus nasional.
  • Kalimantan Timur: 14.345 kasus, atau 3,5 persen dari total kasus nasional.
  • Sumatera Utara: 13,277 kasus, atau 3,2 persen dari total kasus nasional.
  • Kalimantan Selatan: 11.893 kasus, atau 2,9 persen dari total kasus nasional.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI