Suara.com - Kesehatan ibu hamil berisiko memengaruhi perkembangan janin yang dikandungnya. Termasuk juga kadar hemoglobin (Hb) dalam darah ibu.
Dokter kandungan dr. Vera Nirmala Sp. OG. menjelaskan, hemoglobin yang cukup bukan hanya dibutuhkan saat persalinan tapi juga bagi kepentingan bayi yang dikandungnya.
"Dengan Hb kurang sangat berpengaruh pada perkembangan janin dan ibu sendiri," kata Vera dalam webinar 'Perkembangan Janin dari Waktu ke Waktu', Selasa (3/11/2020).
Berdasarkan anjuran dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ibu hamil disarankan memiliki kadar hemoglobin di atas 11. Jika kadar Hb di bawah 11-8, maka bumil masuk dalam kategori mengalami anemia ringan.
Baca Juga: Bumil Wajib Tahu, Ini Daftar Do's and Don't Saat Hamil di Tengah Pandemi
Kadar hemoglobin 8-7 berarti ibu mengalami anemia sedang dan kadar Hb di bawah 7 artinya ibu mengalami anemia berat.
"Anemia sangat memengaruhi kehamilan terutama saat kelahiran. Jika Hb rendah ibu akan mudah lelah, letih, lesu, hingga susah fokus," jelasnya.
Hemoglobin dalam sel darah berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh. Jika ibu mengalami anemia, otomatis fungsi sel tubuh menjadi tidak optimal termasuk juga pada pertumbuhan janin dalam rahim.
Dokter Vera melanjutkan, kadar hemoglobin yang rendah juga bisa memengaruhi anak yang dikandung hingga tumbuh dewasa. Risiko terberat mengakibatkan mandul hingga skizofrenia
"Pengaruhnya sejak hamil sampai usia dewasa. Cuma gara-gra Hb rendah. Bukan hanya saat hamil dan persalinan tapi juga hingga pertumbuhan janin," ujarnya.