Suara.com - Kesehatan gigi dan mulut tentu menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan setiap harinya. Paling tidak dengan menyikatnya menggunakan pasta gigi dua kali sehari.
Menjaga kebersihannya memang penting. Tapi menyikat gigi terlalu sering justru bisa berdampak buruk pada kesehatan mulut.
Kebanyakan dokter gigi akan berhati-hati agar tidak menyikat gigi secara berlebihan. Gigi pada akhirnya dapat menunjukkan tanda-tanda yang tidak diinginkan. Dikutip dari situs Colgate, berikut dampak jika terlalu sering menyikat gigi.
1. Abrasi Gigi
Baca Juga: Ngilu, Dokter Angkat Sikat Gigi yang Tertelan di Perut Seorang Pria
Abrasi, menurut Dental Health Foundation di Irlandia, adalah hilangnya enamel dan sementum gigi atau penutup pada akar gigi. Kondisi itu disebabkan karena gaya menyikat gigi. Jika terdapat perubahan bentuk di sekitar area tempat gigi dengan akar menjadi indikasi bahwa Anda mungkin menggunakan teknik menyikat gigi yang salah dan terlalu berlebihan.
Ditambah lagi jika Anda menggunakan sikat berbulu keras dan pasta gigi yang sangat abrasif, Anda pasti akan mengalami abrasi gigi seiring waktu. Penyebab lainnya adalah membuka botol dengan gigi, menahan paku atau peniti di mulut atau menggigit kuku.
2. Resesi Gusi
Selain mengikis enamel gigi, kebiasaan menyikat gigi yang terlalu berlebihan dan tidak benar dapat menyebabkan gusi surut. Jika ini terjadi, sementum yang lebih lembut pada akar akan terbuka dan lebih rentan terhadap pembusukan daripada email gigi. Karena sifatnya yang lebih lembut, sementum yang terbuka mudah aus dan berlekuk, menyebabkan kepekaan dan nyeri bagi sebagian orang.
Penting juga untuk diperhatikan bahwa setelah gusi surut tidak akan pernah kembali ke posisi semula, dan situasi tertentu mungkin memerlukan operasi periodontal.
Baca Juga: Realme Luncurkan Sikat Gigi Elektrik, Begini Fitur Canggihnya
3. Sensitivitas Gigi
Ketika lapisan enamel gigi aus, ujung saraf di lapisan dentin akan terbuka atau cukup dekat ke permukaan sehingga makan makanan atau minuman panas atau dingin dapat menyebabkan sensitivitas. Bahkan udara dingin atau menyentuh gigi saat menyikat dapat membuat Anda tidak nyaman.
Perbaiki teknik menyikat Anda dan hindari menggunakan sikat berbulu keras. Selain itu, jauhi pasta gigi tertentu seperti pemutih yang mungkin terlalu abrasif atau memiliki bahan yang dapat meningkatkan kepekaan.
4. Teknik Menyikat Yang Benar
Banyak orang tidak menyadari bahwa Anda tidak perlu terlalu berat untuk membersihkan gigi secara menyeluruh. Jika Anda tidak yakin apakah telah menyikat terlalu keras, periksa sikat Anda. Apakah bulu sikat gigi baru menjadi rata dan berjumbai dalam beberapa minggu? Itu bisa menjadi tanda bahwa Anda menggunakan terlalu banyak tekanan.
Tapi pertama-tama, Anda membutuhkan alat yang tepat. Anda harus menggunakan sikat gigi ekstra lembut, yang membantu melindungi permukaan enamel dan gusi sambil menghilangkan noda di permukaan dengan lembut. Menyikat gigi membutuhkan waktu sekitar dua menit.
Berikut cara menyikat gigi dengan bersih tapi terhindar dari abrasi:
- Tempatkan bulu sikat gigi Anda pada garis gusi dengan sudut 45 derajat. Bulu sikat harus sedikit mengarah di bawah gusi.
- Dengan tekanan ringan dan gerakan maju-mundur atau melingkar yang pendek, sikat permukaan setiap gigi.
- Bergerak di sekitar mulut Anda dalam pola, menyikat permukaan luar, dalam dan mengunyah.
- Jangan lupa menyikat lidah untuk menghilangkan bakteri dan menjaga kesegaran napas.