Suara.com - Banyak penelitian bahwa virus corona bisa bertahan di berbagai permukaan dengan rentang waktu yang berbeda.
Kini sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Infectious Diseases pada Oktober itu menemukan bahwa COVID-19 bertahan di kulit manusia selama sembilan jam.
Sebaliknya, virus flu hanya hidup di kulit manusia selama 1,8 jam Temuan menunjukkan bahwa mungkin ada risiko penularan kontak yang lebih besar untuk COVID-19 daripada flu.
Dilansir dari Verywell Health, transmisi kontak terjadi ketika infeksi menyebar melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi atau permukaan yang terkontaminasi (juga dikenal sebagai fomite).
Baca Juga: Jumlah Pasien Sembuh dari Covid-19 di Aceh Jaya Alami Peningkatan
“Jika virus COVID-19 hidup lebih lama di kulit daripada flu, itu tidak berarti kita harus mencuci tangan lebih lama dari biasanya,” Silvia Gnass, PhD, Manajer Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Riverside University Health System.
“Mencuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik sudah cukup untuk menghilangkan virus [COVID-19] dari permukaan kulit.”
Meski ada kesamaan antara COVID-19 dan flu, seperti gejala dan cara mencegah penyebaran penyakitnya, namun disebabkan oleh virus yang berbeda. COVID-19 disebabkan oleh SARS-CoV-2 (virus korona). Sedanglan flu disebabkan oleh virus dalam keluarga influenza
Gnass mengatakan bahwa baik virus yang menyebabkan COVID-19 dan virus influenza dapat dinonaktifkan dalam waktu 15 detik menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol (juga disebut etanol atau etil alkohol).
Namun, keefektifan pembersih tangan tertentu tergantung pada kekuatan alkohol yang digunakan.
Baca Juga: Sampai Sesak Napas, Pangeran William Sempat Terinfeksi Covid-19 pada April
“Pembersih tangan harus memiliki kekuatan setidaknya 60 persen alkohol dan digunakan saat tangan tidak terlihat kotor atau berminyak,” kata Gnass.