Meski Cepat, Ini Proses Produksi Vaksin Covid-19 Hingga Dinyatakan Aman

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 02 November 2020 | 17:25 WIB
Meski Cepat, Ini Proses Produksi Vaksin Covid-19 Hingga Dinyatakan Aman
Ilustrasi vaksin Covid-19. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam situasi pandemi, proses pembuatan vaksin dimungkinkan untuk dipercepat. Hal ini berbeda dengan situasi non pandemi yang butuh waktu hingga bertahun-tahun agar vaksin tersebut bisa digunakan oleh masyarakat. 

Meski dibuat dalam waktu yang relatif cepat, Ahli Virologi Universitas Udayana Bali, Prof Ngurah Mahardika menegaskan bahwa aspek kemanan merupakan suatu hal yang tidak bisa dikompromi. Dengan kata lain, vaksin tersebut harus dipastikan aman sebelum beredar di masyarakat. 

"Persyaratan pertama berdaya guna dulu orang divaksin menjadi kebal, kedua harus aman dan diuji dari masa pre klinis pada hewan, klinis fase 1 pada puluhan relawan, dan fase dua pada ratusan relawan, dan fase tiga pada ribuan relawan, itu semua aspek keamanan dan daya guna jadi perhatian serius," ujar Ngurah dalam webinar Forum Merdeka Barat 9, Senin, (2/11/2020). 

Ilustrasi Vaksin Covid-19 (getty image)
Ilustrasi Vaksin Covid-19 (getty image)

Menurutnya, seluruh fase tersebut merupakan hal yang tidak bisa dikompromikan. Terlebih pada fase ketiga yang melibatkan relawan dalam jumlah yang cukup besar. 

Baca Juga: Sempat Positif Covid-19, Pangeran William Mengaku Sesak Napas?

"Jadi relawan itu dia kembali ke masyarakat dan akan terpapar dan harus tidak ada respon yang berbahaya," ujar Ngruah.

Selain aspek tadi, hal lain yang juga perlu dipertimbangkan ialah aspek kemurnian. Artinya vaksin yang diproduksi tidak ada cemaran bakteri atau jamur atau lainnya,.

"Kemudian isinya memadai dan baku standar untuk vaksin yangg diharapkan, dan untuk proses kemanan akan dilakukan audit baik produksi sendiri maupun luar negeri, oleh sebab itu BPOM akan mengatur sebelum saat masa produksi dan setelah, dan diedarkan di masyarakat," kata Ngurah.

Semua itu dilakukan untuk menjamin vaksin itu aman dan berdaya guna. Hal lain yang juga jadi bahan pertimbangan ialah aspek kehalalan.

"Jadi proses aman itu panjang, dan kala menerima sampai ke dokter dan divaksin dan setelah beredar di masyarakat akan dimonitor sehingga vaksin ini benar-benar aman," kata dia. 

Baca Juga: Libur Panjang Maulid Nabi, 4 Wisatawan di Jawa Tengah Positif Covid-19

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI