Suara.com - Lemak di perut dan paha terbentuk ketika Anda mengonsumsi lebih banyak asupan namun hanya sedikit energi yang dikeluarkan. Dengan begitu maka ada kemungkinan energi disimpan dalam bentuk lemak.
Baik lemak perut maupaun lemak di paha sama-sama tak begitu menyehatkan, namun mana yang paling tak sehat?
Melansir dari Times of India, lemak perut dipandang sebagai risiko kesehatan yang lebih besar daripada lemak pinggul atau paha. Lemak di perut terdiri dari lemak visceral yang memainkan peran lebih besar dalam resistensi insulin, meningkatkan risiko diabetes, dan menyebabkan penyakit jantung.
Selain meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes, banyak peneliti menyebutkan bahwa lemak perut dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas. Berbeda dengan lemak perut, lemak di paha malah disebut dapat melindungi dari penyakit metabolisme.
Baca Juga: Mau Pangkas Lemak Perut? Berbagai Studi Sarankan 5 Cara Ini
Menurut banyak penelitian, lemak perut mungkin lebih sulit dihilangkan daripada lemak paha. Hal ini disebabkan karena lemak perut memiliki jumlah sel lemak yang lebih tinggi sehingga tidak mudah merespons proses pemecahan lemak atau lipolisis.
Secara umum, tubuh memiliki dua sel lemak, yakni sel alfa dan beta. Sel alfa lebih responsif terhadap proses pemecahan lemak dan lebih cepat, sementara sel beta kebalikannya. Berbeda dengan area kaki, wajah, dan lengan area perut memiliki sel beta lebih banyak sehingga sulit untuk memecah lemak.
Meskipun lemak perut dan paha berbeda dalam berbagai hal, namun satu-satunya cara untuk memangkasnya adalah dengan diet sehat dan olahraga teratur.
Anda bisa memulai dengan mengurangi konsumsi lemak tidak sehat serta hindari makan gula dan garam berlebihan. Selain itu sering-seringlah melakukan olahraga setidaknya 150 menit per minggu.
Baca Juga: Bye Tembam! Ini 7 Cara Alami dan Mudah Hilangkan Lemak di Wajah