Alergi Dingin, Pria Ini Nyaris Meninggal Akibat Alami Gejala Serius!

Senin, 02 November 2020 | 08:43 WIB
Alergi Dingin, Pria Ini Nyaris Meninggal Akibat Alami Gejala Serius!
ilustrasi alergi dingin (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pria asal Colorado, AS, nyaris meninggal pada Selasa (27/10/2020), ketika ia terserang alergi setelah keluar dari pancuran air panas dan ke kamar mandi yang dingin.

Pria 34 tahun yang tidak disebutkan identitasnya itu pingsan setelah keluar dari kamar mandi dan ditemukan oleh keluarganya saat sudah jatuh di lantai.

Ia mengalami sesak napas dan kulitnya dipenuhi ruam gatal. Sang pria diketahui mengalami reaksi alergi serius yang disebut syok anafilaksis.

Ketika petugas medis tiba, keluarganya mengatakan sang pria memiliki riwayat alergi terhadap cuaca dingin, menurut laporan yang terbit di The Journal of Emergency Medicine.

Baca Juga: Awas, Virus Sakit Dingin Bisa Rusak Otak Bayi Belum Lahir Selama Kehamilan!

Setelah di UGD, gejalanya makin parah, ia banyak berkeringat dan gatal-gatal di sekujur tubuhnya. Dokter memberinya eprifen dan bantuan oksigen.

Ilustrasi alergi dingin (Shutterstock)

Berdasarkan Live Science, dokter mendiagnosisnya dengan urtikaria dingin, reaksi alergi pada kulit setelah terpapar suhu dingin, termasuk udara dingin, air dingin, atau bahkan, mengonsumsi makanan atau minuman dingin.

Gejala yang paling umum adalah ruam merah dan gatal setelah terpapar dingin. Pada kasus yang lebih serius, penderita dapat mengembangkan syok anafilaksis, yang dapat menyebabkan tekanan darah turun dan saluran udara menyempit, sehingga sulit bernapas.

Reaksi yang lebih parah ini biasanya terjadi apabila kulit seluruh tubuh terpapar dingin, seperti saat orang berenang di air dingin. Dalam kasus pria ini, seluruh tubuhnya terkena udara dingin setelah keluar dari kamar mandi.

Sebelum mendiagnosisnya, dokter melakukan 'tes es batu', dengan menempatkan es batu di kulit selama lima menit. Jika kulit pasien muncul benjolan merah di tempat es batu berada, maka ia didiagnosis dengan urtikaria dingin.

Baca Juga: Studi Cambridge: Berenang di Air Dingin Bisa Tunda Demensia

Selama perawatan sang pria diberi antihistamin dan steroid. Kondisinya pun membaik.

Saat akan dipulangkan, ia mendapat resep injektor otomatis epinefrin yang dapat mengobati anafilaksis dalam situasi darurat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI