Mencegah Bau, Thailand Kembangkan Kaus Kaki Inovatif Anti Bakteri

Senin, 02 November 2020 | 06:55 WIB
Mencegah Bau, Thailand Kembangkan Kaus Kaki Inovatif Anti Bakteri
Ilustrasi kaus kaki. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meskipun bau kaki atau bromodosis jarang menjadi tanda masalah kesehatan, hal itu tetap tak menyenangkan dan dapat membuat tidak percaya diri.

Sebenarnya, ini disebabkan oleh bakteri yang berkembang saat kaki berkeringat. Limbah yang dihasilkan bakteri lah yang menjadi salah faktor pendukungnya.

Selain itu, infeksi jamur seperti kutu air juga dapat menyebabkan kaki bau.

Untungnya, ada berbagai cara untuk menghilangkan bau tak sedap tersebut. Salah satunya dengan memakai kaus kaki yang dilapisi zinc oxide nanoparticles (ZnO-NP) atau Nanopartikel Seng Oksida.

Baca Juga: Terlalu Kreatif, Viral Video Wanita Bikin Bulu Mata Palsu dari Bulu Kaki

Ini adalah produk yang dikembangkan oleh Royal Thai Airforce. Mereka mengklaim kaus kaki ini dapat mencegah bau kaki dan infeksi bakteri penyebabnya, lapor The Health Site.

Ilustrasi kaus kaki. (Unsplash/Fresh Connection)
Ilustrasi kaus kaki. (Unsplash/Fresh Connection)

Kaus kaki inovatif tersebut telah diuji dalam kehidupan nyata oleh para peneliti di Rumah Sakit Siriraj, Universitas Mahidol, Thailand.

Mereka menemukan kaus kaki berlapis ZnO-NP efektif dalam mencegah bromodosis dan menghambat perkembangan pitted keratolysis, yakni infeksi bakteri yang menyebabkan kaki bau.

"Kaus kaki ini dapat memberikan opsi pencegahan primer baru bagi personel militer dan mereka yang rentan terhadap kondisi tidak menyenangkan ini," kata penulis utama studi Punyawee Ongsri dari Royal Thai Airforce.

Peneliti mengatakan bahwa senyawa ZnO-NP memiliki manfaat antibakteri sehingga mampu mencegah kaki bau.

Baca Juga: Jadi Bengkak dan Keunguan, Pasien Covid-19 Bisa Alami Peradangan Jari Kaki

Studi ini dipresentasikan pada konferensi virtual 29th European Academy of Dermatology and Venereology (EADV) Congress.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI