Studi Baru: Mutasi Virus Corona Mungkin Lebih Menular

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Minggu, 01 November 2020 | 19:05 WIB
Studi Baru: Mutasi Virus Corona Mungkin Lebih Menular
Ilustrasi mutasi Covid-19. [NIAID].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mutasi virus corona sempat ramai diberitakan beberapa waktu lalu. Kinisebuah studi yang melibatkan lebih dari 5.000 pasien Covid-19 di Houston menemukan bahwa virus yang menyebabkan penyakit tersebut mengakumulasi mutasi genetik, salah satunya mungkin membuatnya lebih menular.

Dilansir dari Times of India, menurut makalah yang diterbitkan dalam jurnal peer-review mBIO, mutasi itu, yang disebut D614G, terletak di protein lonjakan yang membuka sel kita untuk masuknya virus.

Ini adalah studi peer-review terbesar dari urutan genom SARS-CoV-2 di satu wilayah metropolitan AS hingga saat ini.

Makalah itu menunjukkan "virus bermutasi karena kombinasi pergeseran netral - yang berarti perubahan genetik acak yang tidak membantu atau melukai virus - dan tekanan dari sistem kekebalan kita," kata Ilya Finkelstein, profesor molekuler biosciences di The University of Texas di Austin dan rekan penulis studi.

Gambar mengerikan terkait mutasi virus Corona yang kini mampu menumbuhkan tentakel. (Dok. Dr. Elizabeth Fischer, NIAID/NIH)
Gambar mengerikan terkait mutasi virus Corona yang kini mampu menumbuhkan tentakel. (Dok. Dr. Elizabeth Fischer, NIAID/NIH)

Penelitian tersebut dilakukan oleh para ilmuwan di Rumah Sakit Metodis Houston, UT Austin dan tempat lain.

Selama gelombang awal pandemi, 71 persen dari virus corona baru yang diidentifikasi pada pasien di Houston mengalami mutasi ini.

Ketika gelombang kedua wabah melanda Houston selama musim panas, prevalensi varian ini melonjak menjadi 99,9 persen. Ini mencerminkan tren yang diamati di seluruh dunia.

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada bulan Juli berdasarkan lebih dari 28.000 urutan genom menemukan bahwa varian yang membawa mutasi D614G menjadi bentuk SARS-CoV-2 yang dominan secara global dalam waktu sekitar satu bulan.

Sebuah studi terhadap lebih dari 25.000 urutan genom di Inggris menemukan bahwa virus dengan mutasi cenderung menularkan sedikit lebih cepat daripada yang tidak dan menyebabkan kelompok infeksi yang lebih besar.

Baca Juga: Awas, Pasien Covid-19 Parah Bisa Menular Hingga 20 Hari

Seleksi alam akan menyukai jenis virus yang lebih mudah menular. Tapi tidak semua ilmuwan yakin. Beberapa orang menyarankan penjelasan lain, yang disebut "efek pendiri".

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI