Suara.com - Laju infeksi Covid-19 diseluruh dunia masih menunjukan peningkatan. Bahkan kembali tercatat penambahan kasus harian terbanyak sejak virus corona jenis baru tersebut mewabah di seluruh dunia.
Dikutip dari situs worldometers.info data per Sabtu (31/10) pukul 00.11 GMT atau 07.11 WIB, jumlah kasus Covid-19 diseluruh dunia telah lebih dari 45,88 juta orang.
Artinya, terdapat 571.335 kasus infeksi baru dalam 24 jam kemarin, atau kenaikan dengan jumlah terbanyak selama pandemi Covid-19 terjadi.
Lebih dari setengah jumlah kasus baru itu terjadi di Eropa dengan total 299.918 infeksi. Akumulasi total kasus Covid-19 di benua biru tersebut kini telah melampaui 9,7 juta infeksi.
Baca Juga: Gelombang Tinggi dan Abrasi Lahap Warung Pantai Depok, Dardi: Sudah Tradisi
Namun negara yang paling banyak menyumbang kasus baru merupakan Amerika Serikat. AS mencatatkan rekor baru kasus harian ketika melaporkan angkanya mencapai 99.381 kasus dalam satu hari. Separuh dari negara bagian AS mengalami lonjakan kasus dalam sebulan terakhir.
Angka total kasusnya mencapai 9,3 juta dengan rata-rata dalam sepekan terakhir lebih dari 75.000 infeksi baru setiap hari. Pengamat Global Naomi Grimley mengatakan, beberapa ahli menyatakan bahwa AS mengalami gelombang ketiga wabah virus corona.
Tetapi banyak ahli kesehatan masyarakat juga berpikir bahwa sebenarnya AS tidak pernah benar-benar keluar dari gelombang pertama.
Setelah musim semi, infeksi virus paling parah terjadi di Timur Laut. Namun sempat turun, seperti di New York, kasus turun menjadi sekitar 20.000 per hari di seluruh negeri pada awal musim panas.
"Tapi kemudian negara bagian Sun Belt, seperti Arizona, Florida dan Texas, dibuka kembali untuk bisnis dan kami melihat lonjakan mulai di sana," kata Grimley dikutip dari BBC.
Baca Juga: Rocky Gerung: Amerika Pakai GP Ansor Untuk Memperingatkan Presiden Jokowi
Sempat sedikit turun di awal September, namun kasus-kasus melonjak lagi. Ada penularan yang tersebar luas di seluruh negeri, dengan negara bagian di Midwest seperti North Dakota, South Dakota, Wisconsin dan Minnesota terkena dampak paling parah.