Suara.com - Sampai sekarang masih belum ada obat, vaksin atau terapi yang disetujui WHO untuk membantu pasien virus corona Covid-19.
Tapi dilansir dari India Times, ada begitu banyak metode pengobatan virus corona Covid-19 yang sedang diuji belakangan ini. Sebuah rumah sakit di Houston telah melakukan terapi transfusi darah untuk menangani pasien virus corona.
Pertama kali di Amerika Serikat, darah yang diambil dari pasien sembuh virus corona Covid-19 digunakan untuk merawat pasien lain yang belum sembuh.
Pendonor plasma darah tersebut juga dipantau di rumah sakit dan harus dalam kondisi kesehatan baik selama 2 minggu berturut-turut.
Baca Juga: Peneliti Brasil: Orang yang Tolak Pakai Masker Punya Sifat Antisosial
Proses transfusi darah ini disebut terapi serum penyembuhan. Proses ini telah digunakan dalam pengobatan flu Spanyol, polio, campak, dan gondongan yang terbukti berhasil.
Cara kerja transfusi darah untuk pasien virus corona
Terapi transfusi darah ini berdasarkan pada prinsip imunitas pasif. Setiap pasien yang sembuh dari virus corona Covid-19 bisa melakukannya dengan bantuan antibodi yang dibangun oleh sistem kekebalan tubuhnya.
Kini, bila plasma atau darah pasien yang sudah sembuh dimasukkan ke dalam tubuh pasien virus corona Covid-19, para dokter berharap sistem kekebalan pasien virus corona itu bisa diperkuat dengan antibodi.
Karena tidak ada vaksin atau obat untuk virus corona ini, keberhasilan infus plasma darah akan mempercepat pengobatan pasien virus corona. Di sisi lain, sudah cukup para petugas kesehatan membahayakan keselamatannya selama merawat pasien.
Baca Juga: Cek Sekarang, Gejala Kanker Paru-paru Bisa Terlihat dari Kelopak Mata Kamu
Terkait dengan kesulitan untuk vaksin virus corona, tetapi para ilmuwan telah memperingatkan bahwa produk itu membutuhkan waktu setidaknya satu tahun.
Infus plasma adalah pilihan yang paling memungkinkan untuk menampung jumlah kasus positif virus corona. Pekan lalu, Badan Pengawat Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mendapat izin untuk melakukan terapi ini.