Suara.com - Masa isolasi mandiri atau di rumah aja selama pandemi virus corona Covid-19 membuat sejumlah orang mengalami kesepian, kecemasan, kebosanan hingga kabut otak. Tapi, pasangan yang rutin berhubungan seks selama masa lockdown lebih kecil kemungkinannya mengalami kecemasan.
Karena, pasangan yang bernafsu tinggi dalam berhubungan seks dan diminta mengurangi kebiasaan bisa meningkatkan risiko depresi sebesar 34 persen.
Para peneliti juga menemukan 32 persen pasangan lebih berisiko mengembangkan kecemasan jika aturan pembatasan sosial dan jarak fisik menghentikannya melakukan hal tersebut.
Peneliti dari University of Rome Tor Vergata telah melakukan survei terhadap 7.000 orang Italia dengan usia rata-rata 22 tahun tentang kehidupan seks dan kesehatan mentalnya.
Baca Juga: Tips Aman Pesta Halloween saat Pandemi, Ikuti Saran Ahli!
Mereka menemukan bahwa pasangan yang terus berhubungan seks selama penguncian berisiko kecil mengembangkan kecemasan, tidak terlalu tertekan dan memiliki hubungan yang lebih bahagia.
"Masa penguncian akibat virus corona secara dramatis berdampak pada kesehatan psikologis, relasional dan seksual penduduk," kata Dr Daniele Mollaioli dikutip dari The Sun.
Dr Daniele mengatakan aktivitas seksual memainkan efek perlindungan pada kedua jenis kelamin, terutama terkait dengan kecemasan dan gangguan suasana hati.
Studi mengenai keterkaitan kecemasan dan hubungan seksual selama pandemi virus selama pandemi virus corona Covid-19 ini pun dipublikasikan dalam Journal of Sexual Medicine.
Baca Juga: Studi: Bayi Kekurangan Vitamin D Berisiko Obesitas dan Diabetes saat Remaja