Suara.com - Saat hamil perempuan akan mengalami perubahan hormon yang membuatnya mudah terkena penyakit. Salah satu yang rentan dialami ibu hamil ialah demam dan batuk.
Akibat perubahan hormon itu kondisi itu juga mengubah kebiasaan makan dan tidur seorang ibu hamil.
"Memang kalau lagi hamil ada perubahan hormon dan akan mempengaruhi sistem imun ibu. Ditambah kalau makan, tidur gak bener juga akan mempengaruhi," kata Dokter spesialis kandungan dr. Fakhriantini Jaya Putri Sp.OG., dalam webinar, Jumat (30/10/2020).
Lantaran penyakit yang dialami mirip dengan gejala Covid-19, dokter Fakhriantini memaklumi jika bumil jadi khawatir terinfeksi virus corona saat sakit demam. Namun, ia menegaskan bahwa kehamilan tidak akan menyebabkan ibu terinfeksi virus corona.
Baca Juga: 5 Makanan Mentah yang Wajib Dihindari Ibu Hamil, Termasuk Telur dan Ikan?
Tetapi makan tidak teratur dan tidak sehat serta istirahat yang kurang justru menyebabkan imunitas ibu makin menurun hingga akhirnya rentan terinfeksi virus.
"Kalau batuk, pilek biasa buat ibu hamil. Gimana cara bedakannya dengan gejala covid? Jadi kalau dari hari ke hari minum paracetamol tidak ada kemajuan justru memperburuk kondisi itu harus ke rumah sakit. Atau ada gejala lain, tidak ada demam, tapi mengalami kehilangan membau, nyium apa aja gak berasa atau kehilangan perasa. Itu juga harus segera diperiksakan ke dokter," paparnya.
Fakriantini mengingatkan, agar bumil tetap harus disiplin melakukan protokol kesehatan. Juga mengonsumsi gizi seimbang dan tetap berolahraga. Asupan nutrisi penting diperhatikan karena ibu bukan hanya makan untuk dirinya sendiri tapi juga janinnya.
"Takaran protein, karbo, dan lemak ada tapi dengan batas normal. Konsumsi buah, sayur, dan minum susu. Kalau gak bisa minum susu bisa makan yogurt, makan keju tapi dengan porsi normal. Bisa dilihat dari berat badan ibu dan bayi. Kalau BB ibu naik tapi bayi kecil berarti makanan ke ibu semua. Kalau BB ibu kecil, bayi besar berarti itu ke bayi semua," katanya.
Baca Juga: Studi Ungkap Kelompok Pasien yang Alami Gejala Pajang Covid-19, Siapa Saja?