Serangan Jantung saat Pandemi Virus Corona, Apa yang Harus Dilakukan?

Jum'at, 30 Oktober 2020 | 17:15 WIB
Serangan Jantung saat Pandemi Virus Corona, Apa yang Harus Dilakukan?
Serangan jantung (Pixabay/Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejak pandemi virus corona Covid-19 menyerang, semua tenaga kesehatan dan divisi lainnya fokus memprioritaskan pencegahan dan penyebaran virus.

Tapi, kebutuhan akan perawatan medis untuk kondisi medis akut dan kronis lainnya justru tergeser. Ketakutan akan penularan virus corona membuat banyak orang ragu-ragu keluar rumah, termasuk konsultasi kesehatan.

Banyak penelitian pun menyoroti kerentanan pasien jantung terhadap virus corona Covid-19. Selain itu, virus corona Covid-19 juga diyakini bisa merusak jantung.

Salah satu gangguan jantung umum adalah serangan jantung mendadak (SCA). Sebuah studi baru oleh sekelompok peneliti di Italia menyoroti bahwa virus corona Covid-19 bisa meningkatkan risiko SCA.

SCA terjadi, ketika detak jantung tidak menentu atau aritmia jantung mengganggu kemampuannya memompa. Jika SCA tidak dikelola dengan baik, kondisi ini bisa menyebabkan kematian jantung mendadak.

Ilustrasi virus Corona Covid-19 - (Pixabay/geralt)
Ilustrasi virus Corona Covid-19 - (Pixabay/geralt)

Karena itu melansir dari Times of India, Sabtu (30/10), waktu sangat penting dalam kasus SCA dan setiap menit penting untuk kelangsungan hidup. Jika seseorang mengalami SCA di tengah pandemi, maka ia harus segera dilarikan ke rumah sakit tanpa takut penyebaran virus corona.

Tanda-tanda SCA mulai muncul sekitar 2 minggu sebelum serangan jantung. Gejala paling umum termasuk nyeri dada dan sesak napas.

Tanda peringatan lainnya adalah jantung berdebar-debar, detak jantung tidak teratur atau hilangnya kesadaran (pingsan).

Saat mengalami gejala-gejala ini, seseorang harus segera berkonsultasi dengan ahli jantung. Faktor risiko SCA sendiri terdiri dari riwayat keluarga SCA, merokok, tekanan darah tinggi, kolesterol, diabetes dan obesitas.

Baca Juga: Waspada Sering BAB di Malam Hari, Bisa Jadi Gejala Diabetes Tipe 2!

SCA adalah kondisi jantung berhenti berdetak secara mendadak dan tak terduga. Kondisi ini perlu ditangani karena bisa menyebabkan hilangnya nyawa jika terjadi penundaan pengobatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI