Studi Baru: Masker Mampu Tekan Penyebaran Virus Corona Secara Signifikan

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Jum'at, 30 Oktober 2020 | 17:00 WIB
Studi Baru: Masker Mampu Tekan Penyebaran Virus Corona Secara Signifikan
Ilustrasi perempuan memakai masker. (Pixabay/Juraj Varga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meski sejak awal pandemi masker telah dianjurkan untuk mengurangi penyebaran virus corona, tapi masih ada saja yang tidak percaya mengenai efektivitasnya.

Kini sebuah studi baru di Massachusetts menemukan bahwa memakai penutup wajah mengakibatkan penurunan kasus virus corona di antara petugas kesehatan karena infeksi meningkat di komunitas sekitarnya. Studi ini menambah panjang penelitian yang telah ada sebelumnya.

"Kami menemukan manfaat yang jelas pada penyamaran universal untuk mencegah penyebaran infeksius di lingkungan kerja," kata peneliti Dr Stefanos Kales. Dia adalah kepala divisi kedokteran pekerjaan dan lingkungan di Cambridge Health Alliance (sistem kesehatan komunitas yang berafiliasi dengan Harvard) dan seorang profesor di Harvard Medical School.

Dilansir dari Health24, untuk penelitian tersebut, para peneliti membandingkan tingkat kasus Covid-19 antara Cambridge Health Alliance (CHA) dan penduduk Massachusetts dari 17 Maret hingga 6 Mei. CHA mulai membutuhkan masker pada 26 Maret.

Baca Juga: Videografis: Panduan Menyusui Ibu yang Terinfeksi Covid-19

Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)

Penggunaan masker secara universal dilakukan selama masa meningkatnya infeksi di sistem perawatan kesehatan dan komunitas.

Setelah kebijakan diberlakukan, infeksi di antara petugas layanan kesehatan menurun tajam, sementara infeksi komunitas terus meningkat hingga puncaknya pada 20 April.

Sebelum mewajibkan masker, tingkat infeksi meningkat hampir sama dalam sistem perawatan kesehatan dan populasi negara bagian, studi menemukan.

Laporan tersebut diterbitkan pada 21 Oktober di Occupational Medicine.

"Temuan kami menunjukkan bahwa kebijakan penyamaran universal harus diterapkan dan dipertahankan dalam pengaturan perawatan kesehatan serta dalam bisnis dalam ruangan ketika jarak fisik dan ventilasi mungkin tidak memadai," tambah Kales dalam rilis berita CHA.

Baca Juga: Dirawat dan Sebulan Tak Bertemu Anak, Sakit Apa Melaney Ricardo?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI