Suara.com - Libur Panjang atau cuti bersama saat ini diprediksi akan terjadi lonjakan kasus positif Covid-19. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 lakukan terobosan baru dengan menggunakan sistem aplikasi monitoring perubahan perilaku yang diterapkan di 34 provinsi seluruh Indonesia. Aplikasi monitoring perubahan perilaku ini bertujuan untuk memotret titik kerumunan dengan didesain khusus yang secara keseluruhan melibatkan TNI, Polri, Satpol PP, dan Duta Perubahan Perilaku.
Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19, Dr. Dewi Nur Aisyah, mengatakan sistem aplikasi ini akan melihat titik kerumunan orang yang dilaporkan oleh petugas di lapangan. Selain itu, data masuk di dashboard tersebut dikumpulkan yang kemudian dilakukan analisa.
Petugas melaporkan kerumunan dan memasukkan data sekaligus foto. Misalnya kerumunan di pasar, mal, tempat wisata, dan tempat hiburan untuk memantau kepatuhan masyarakat yang terpantau rawan kerumunan.
“Aplikasi didesain khusus untuk petugas lapangan dari TNI, Polri, Satpol PP, dan Duta Perubahan Perilaku. Para petugas tersebut langsung entry angka, setelah itu dianalisis, dan keluar hasil,” ujar Dewi dalam penyataannya seperti dikutip dalam laman Satgas Covid-19, Jumat (30/10/2020).
Baca Juga: Libur Panjang saat Pandemi, Pantai Padang Tetap Ramai Wisatawan
Sistem aplikasi monitoring perubahan perilaku ini juga, kata dia, sudah menyatu (merging) dengan program perilaku pada Operasi Yustisi Satpol PP dan Kemendagri terkait laporan kegiatan pilkada akhir tahun ini.
“Aplikasi ini sementara baru sebatas untuk penggunaan android. Tapi nanti kami akan kembangkan dan berlakukan ke yang lain,” jelasnya.
Selain itu, Satgas Covid-19 juga menggunakan Duta Perubahan Perilaku. Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Covid-19, Dr. Sonny Harry B. Harmadi menerangkan jumlah Duta Perubahan Perilaku saat ini telah mencapai 17.223 orang.
Duta Perubahan Perilaku ini merupakan mahasiswa-mahasiswi yang bertugas mendatangi tokoh-tokoh masyarakat, rumah warga, komunitas, pesantren, kantor, dan rumah makan. Mereka akan melakukan sosialisasi perubahan perilaku dengan target spesifik untuk perubahan saat masa pandemi.
“Mereka juga melaporkan hasil. Mereka juga harus jadi teladan. Mereka juga monitor kerumunan agar semua itu yang dilakukan guna menekan angka kasus Covid-19 ini,” tutur Sonny.
Baca Juga: Liburan di Masa Pandemi, Ragunan Dibatasi Pengunjung 2 Ribu Orang per Hari