Suara.com - Water birth menjadi salah satu metode persalinan yang sedang tren dan mulai diminati sebagian ibu muda. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud persalinan dengan metode water birth? Adakah risiko yang perlu diwaspadai? Yuk, simak informasi dari The Asian Parent berikut ini.
Persalinan dengan Metode Water Birth
Persalinan dengan water birth umumnya dilakukan dengan cara berendam di dalam sebuah bak air berisi air hangat. Cara ini dipercaya mampu meredakan rasa sakit luar biasa yang muncul saat melahirkan.
Water birth umumnya dilakukan di rumah, tanpa obat-obatan ataupun anestesi. Manfaat metode persalinan ini bahkan sudah diakui oleh The American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), yakni dapat membantu mempersingkat durasi persalinan dan mengurangi kebutuhan akan epidural atau pereda nyeri tulang belakang lainnya.
Akan tetapi, ACOG tidak merekomendasikan untuk melakukan water birth melampaui tahap pertama persalinan dan ketika serviks sepenuhnya melebar.
Baca Juga: Rachel Maryam Alami Pendarahan Hebat Setelah Melahirkan, Apa Indikasinya?
Manfaat Melakukan Persalinan dengan Metode Water Birth
Walaupun masih menjadi perdebatan banyak pihak, ada beberapa manfaat yang perlu Anda ketahui terkait dengan water birth, yakni:
- Mempersingkat waktu persalinan
- Menurunkan tekanan darah sehingga meringankan level kecemasan ibu yang melahirkan
- Mengurangi risiko vagina robek
- Menekan produksi hormon stres sehingga ibu bisa merasa lebih nyaman
Risiko Melahirkan dengan Water Birth
Setelah mengetahui manfaat dari persalinan secara water birth, Anda juga harus tahu risiko atau dampak buruk yang mungkin terjadi ketika memutuskan untuk melakukan persalinan dengan metode ini.
Metode water birth memiliki beberapa risiko pada bayi yang baru saja dilahirkan, misalnya:
- Kejang
- Bayi susah bernapas
- Suhu tubuh bayi menjadi terlalu tinggi atau terlalu rendah
- Meskipun jarang terjadi, bayi yang lahir di dalam air berisiko mengalami infeksi maupun penyakit tertentu
- Tali pusat bayi rusak saat diangkat ke permukaan air
- Komplikasi serius pada pernapasan bayi
Syarat untuk Melakukan Persalinan dengan Metode Water Birth
Water birth tentunya tidak bisa dilakukan secara serampangan. Ada beberapa syarat yang mesti dimiliki ibu hamil untuk bisa memutuskan melakukan persalinan dengan metode water birth.
ACOG merekomendasikan metode water birth dilakukan pada usia kehamilan antara 37 hingga 41 minggu, dengan beberapa persyaratan lainnya, seperti:
Baca Juga: Puskesmas Lebak Bantu Persalinan dan Sosialisasi COVID-19 Pakai Mobil Ini
- Termasuk kehamilan berisiko rendah, tidak menderita tekanan darah tinggi atau diabetes gestasional
- Cairan ketuban jernih
- Posisi kepala bayi menunduk
- Memiliki persalinan prematur
- Pernah melakukan operasi caesar lebih dari sekali
- Tidak berusia di bawah 17 tahun atau lebih dari 35 tahun
- Tidak memiliki beberapa komplikasi kehamilan, diabetes gestasional
- Tidak memiliki kehamilan bayi kembar
- Tidak memiliki ukuran bayi terlalu besar
- Posisi bayi tidak sungsang
- Tidak memiliki penyakit infeksi
- Suhu tubuh ibu tidak lebih dari 39 derajat Celcius.
- Tidak terjadi perdarahan yang berlebihan
- Tidak kesulitan melacak detak jantung bayi
- Tidak memiliki riwayat distosia bahu
Persiapan Persalinan dengan Metode Water Birth di Rumah
Ketika memutuskan untuk melakukan persalinan dengan metode water birth, tentunya ada persiapan yang perlu dilakukan.
Berikut ini adalah beberapa persiapan yang perlu ada ketika Anda memutuskan untuk melakukan persalinan water birth di rumah.
1. Peralatan untuk Mendukung Proses Water Birth
- Bak Air
Gunakan bak air yang cukup besar sehingga Anda bisa duduk dengan nyaman di dalamnya. Pastikan batas tinggi air mampu mencapai ketiak Anda ketika sedang duduk di dalamnya.
- Ruangan Persalinan
Sediakan ruangan khusus untuk melakukan proses water birth dengan tenang dan fokus.
- Sumber Air
Air yang dipakai untuk persalinan water birth sebaiknya bersih, memiliki suhu berkisar 35-38 derajat Celcius, dan campur dengan secangkir garam untuk mencegah kulit menjadi keriput saat berlama-lama di dalam air.
2. Tenaga Kesehatan
Selain peralatan yangs udah disebutkan di atas, Anda juga perlu memastikan adanya tenaga kesehatan yang mau menemani proses persalinan water birth di rumah.
Proses Persalinan dengan Metode Water Birth
1. Persiapan
Saat kehamilan sudah dekat dengan HPL atau due date, sebaiknya persiapkan alat dan bahan yang sudah disebutkan di atas. Jika gelombang kontraksi sudah mulai terasa, segera hubungi pihak medis untuk menemani Anda melahirkan. Siapkan air untuk mencegah dehidrasi saat proses melahirkan berlangsung.
2. Saatnya Persalinan
Temukan posisi yang nyaman selama berada di dalam air. Minta dukungan moral dari pasangan atau ibu selama menjalani proses kelahiran.
Dengar dan ikutilah instruksi dari pihak medis terkait waktu yang tepat untuk mulai mengejan. Saat bayi sudah keluar, dokter atau perawat akan mengeluarkan bayi perlahan-lahan dari dalam air agar tali pusarnya tidak rusak.
3. Pasca Persalinan
Setelah bayi berhasil dilahirkan, tugas ibu yang terakhir adalah mengeluarkan plasenta. Ini bisa dilakukan di dalam atau di luar air.
Demikianlah segala informasi yang penting terkait water birth. Bagaimana, tertarik untuk melakukannya, Bunda?
Sumber:
https://id.theasianparent.com/melahirkan-di-air-water-birth/
Baca juga:
https://id.theasianparent.com/tempat-wisata-di-surabaya
https://id.theasianparent.com/tisu-magic
Published by The Asian Parent |