Studi: Pria Tua Sembuh dari Virus Corona Punya Plasma Terbaik untuk Obat

Kamis, 29 Oktober 2020 | 20:26 WIB
Studi: Pria Tua Sembuh dari Virus Corona Punya Plasma Terbaik untuk Obat
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@cottonbro)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah studi baru menemukan, jumlah antibodi anti-SARS-CoV-2 lebih tinggi pada pria yang lebih tua dan membutuhkan rawat inap akibat virus corona Covid-19.

Para ilmuwan telah menemukan pria yang lanjut usia dan menjalani rawat inap di rumah sakit akibat Covid-19 memiliki tingkat antibodi plasma yang lebih tinggi dan bisa melindungi diri dari penyakit tersebut.

Plasma ini merupakan komponen darah yang bisa membantu mengobati penyakit pada orang lain. Penelitian yang dimuat dalam Journal of Clinical Investigation adalah langkah pertama untuk memastikan terapi plasma darah efektif dalam mengobati virus corona.

Saat ini para ilmuwan masih terus mencari vaksin yang efektif melawan virus corona Covid-19. Perawatan yang tepat sangat penting untuk menurunkan risiko kematian pasien.

Baca Juga: Ilmuwan MIT Rancang Masker Jaring Tembaga yang Bisa Bunuh Virus Corona

Tapi melansir dari Medical News Today, penelitian menunjukkan hanya sedikit perawatan yang efektif melawan virus corona Covid-19.

Ilustrasi virus Corona Covid-19 - (Pixabay/geralt)
Ilustrasi virus Corona Covid-19 - (Pixabay/geralt)

Selain itu, penelitian besar oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan bahwa remdesivir termasuk pengobatan paling menjanjikan untuk virus corona Covid-19.

Salah satu pengobatan yang mungkin efektif adalah terapi antibodi melalui infus plasma penyembuhan. Terapi antibodi ini bekerja dengan memasukkan plasma orang yang sudah sembuh dari infeksi ke orang yang sedang terinfeksi.

Penelitian menunjukkan, cara ini mungkin efektif dalam mengobati pasien virus corona Covid-19. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi temuan awal ini.

Supaya penelitian ini bisa dilanjutkan, para ilmuwan membutuhkan pengetahuan yang lebih besar mengenai susunan plasma darah untuk proses terapi tersebut.

Baca Juga: Studi Venderbilt: Pakai Masker Turunkan Kasus Rawat Inap Virus Corona

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI