Lagi, Vaksin Covid-19 Asal Jepang Siap Diuji Coba Bulan Desember

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 29 Oktober 2020 | 18:56 WIB
Lagi, Vaksin Covid-19 Asal Jepang Siap Diuji Coba Bulan Desember
Ilustrasi vaksin Covid-19. [Pixabay/Pete Linforth]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Satu lagi vaksin Covid-19 dari Jepang siap diuji coba bulan Desember mendatang.

Dilansir ANTARA, Shionogi & Co sedang merencanakan uji klinis pada akhir tahun untuk menjadi salah satu vaksin Covid-19 yang diproduksi di dalam negeri pertama di Jepang untuk mencapai pasar, saat dunia berlomba untuk mengamankan dosis yang cukup untuk memerangi pandemi.

Perusahaan berencana untuk memasukkan kandidat vaksinnya ke dalam uji klinis Fase 1 pada bulan Desember dan beralih ke Fase 2 pada Januari dan mengajukan permohonan persetujuan sementara dari pemerintah, kepala eksekutif Shionogi, Isao Teshirogi mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara.

Tetapi uji coba Fase 3 kemungkinan akan dilakukan di luar negeri karena relatif kurangnya kasus Covid-19 di Jepang, katanya.

Rencana Shionogi untuk memiliki dosis yang cukup untuk menginokulasi 30 juta orang pada akhir tahun depan berarti dampaknya akan jauh lebih besar daripada penggerak pertama AnGes Inc yang berbasis di Osaka, yang mengharapkan dosis pertamanya siap pada bulan Maret.

"Untuk alasan keamanan nasional, memiliki kapasitas yang baik di Jepang sangat masuk akal," kata Teshirogi.

Sementara Shionogi tertinggal dari pemain global yang sekarang melakukan uji klinis tahap akhir massal, Shionogi bertaruh pada platform yang terbukti untuk membantunya menjadi produsen vaksin Covid-19 terbesar di Jepang.

Produsen obat Prancis Sanofi SA dan Novavax menggunakan proses serupa pada kandidat vaksin Covid-19 mereka.

"Saya pikir vaksin protein rekombinan kami, metode bijaksana, memiliki lebih banyak data terakumulasi tentang kemanjuran dan keamanan daripada metode baru," kata Teshirogi.

Baca Juga: Omset Pemandu Kuda Tunggang di Medan Merosot karena Sepinya Wisatawan

Metodologi yang lebih baru seperti vaksin mRNA mungkin akan menjadi solusi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI