Georgia: Gangguan Kognitif Tingkatkan Risiko Infeksi Virus Corona Parah

Kamis, 29 Oktober 2020 | 14:37 WIB
Georgia: Gangguan Kognitif Tingkatkan Risiko Infeksi Virus Corona Parah
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@cottonbro)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penelitian dari University of Georgia menemukan demensia dan gangguan kognitif lainnya cenderung meningkatkan risiko terinfeksi virus corona Covid-19 dengan kondisi parah.

Penemuan ini menyoroti perlunya perawatan khusus untuk orang dengan masalah kesehatan yang sudah ada sebelum pandemi.

Pada studi yang dipublikasikan di jurnal Brain, Behavior and Immunity, para peneliti menganalisis data hampir 1.000 penyakit dan dua gen spesifik.

Lalu, para peneliti membandingkan profil kesehatan pasien virus corona Covid-19 dengan orang yang dinyatakan negatif virus corona.

Baca Juga: Lansia Lebih Baik Dalam Lindungi Diri selama Pandemi daripada Anak Muda

Studi tersebut mengandalkan data dari UK Biobank, sebuah studi jangka panjang terhadap lebih dari 500 ribu peserta yang menyelidiki kontribusi kecenderungan genetik dan paparan lingkungan terhadap perkembangan penyakit.

Ilustrasi otak. (Pixabay)
Ilustrasi otak, gangguan kognitif. (Pixabay)

Pada Maret 2020, UK Biobank mulai melaporkan status virus corona Covid-19 para pesertanya. Tim di Franklin College of Arts and Sciences departemen genetika, yang dipimpin oleh asisten profesor Kaixiong Ye dan postdoc-nya, Jinqi Zhou, segera menghubungan status virus corona ke data kesehatan elektronik.

"Kami mengambil pendekatan bebas hipotesis dan yang paling signifikan secara statistik adalah gangguan kognitif dan diabetes tipe 2," kata Ye, penulis studi dikutip dari Times of India.

Mereka menganalisis faktor genetik yang membuat beberapa individu berisiko lebih tinggi terinfeksi virus corona Covid-19 parah dibandingkan lainnya.

Tim peneliti fokus pada dua gen, yakni ACE2 dan TPMPRSS2, yang dikenal penting bagi virus untuk masuk ke dalam sel manusia.

Baca Juga: Ahli: Vaksin Virus Corona Oxford Bisa Mendorong Kekebalan Tubuh Lansia

"Dalam gen TMPRSS2, kami menemukan bahwa variasi genetik tertentu lebih umum pada pasien virus corona Covid-19," jelasnya.

Tim peneliti juga menemukan bahwa variasi gen yang terkait dengan infeksi SARS-CoV-2 mungkin terkait dengan Covid-19 parah yang memerlukan rawat inap.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI