Suara.com - Berdasarkan data organisasi kesehatan dunia atau WHO, diperkirakan jumlah penderita psoriasis di setiap negara di dunia mencapai 1 hingga 3 persen dari total jumlah penduduk.
Mirisnya, masih banyak orang yang belum tahu apa itu psoriasis. Shingga setiap 29 Oktober diperingati sebagai Hari Psoriasis Sedunia atau World Psoriasis Day untuk meningkatkan pengetahuan ini.
Beberapa waktu lalu dalam diskusi bersama media, Dokter Spesialis Kulit dr. Ariani Astasari Widodo, Sp. KK menjelaskan jika psoriasis adalah penyakit yang disebabkan autoimun, genetik, adan akibat faktor lingkungan.
Penyakit kulit ini ditandai dengan plak merah dengan sisik putih, berlapis dan tebal. Ia juga menegaskan jika penyakit ini tidaklah menular.
Baca Juga: Hampir Serupa, Begini Cara Membedakan Penyakit Kulit Eksim dan Psoriasis
"Perlu diluruskan, bahwa psoriasis bukan penyakit yang menular. Ini sangat penting untuk edukasi masyarakat, agar penderita psoriasis tidak dikucilkan. Seseorang tidak akan mendapat psoriasis apabila kontak, menyentuh, maupun berenang bersama seseorang dengan penderita psoriasis," tegas dr. Ariani kepada awak media beberapa waktu lalu.
Sistem kekebalan tubuh yang tidak normal atau autoimun menyebabkan sel imun malah menyerang sel kulit diri sendiri. Alhasil, tubuh malah membentuk semakin banyak sel kulit, akibatnya sel kulit mati semakin banyak tumbuh di permukaan kulit, kulit bersisik jadi ciri utama seseorang dengan psoriasis.
"Psoriasis umumnya diturunkan, tetapi tetap mungkin jika seseorang yang tidak memiliki riwayat psoriasis dalam keluarga atau tidak memiliki gen spesifik, mengalami psoriasis.
Faktor lingkungan sangat berpengaruh dalam mencetuskan psoriasis dan eksaserbasi (kekambuhan) psoriasis," papar dermatologis lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) ini.
Psoriasis memang tidak bisa disembuhkan, namun bisa timbul dan mereda bergantung pada faktor pencetus kekambuhan terjadi. Saat psoriasis kambuh, bisa terjadi selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan, tapi bisa juga mereda.
Baca Juga: Gara-Gara Ciuman, Wanita Ini Kena Penyakit Kulit yang Tak Bisa Disembuhkan
Berikut beberapa faktor penyebab psoriasis atau pencetus kekambuhan psoriasis, yang perlu diwaspadai:
- Stres.
- trauma kulit, seperti luka atau terbakar matahari.
- Infeksi misal radang tenggorokan.
- Beberapat obat pemicu seperti steroid, obat malaria.
- Musim, misalnya musim dingin dan kering.
- Merokok
- Mengonsumsi alkohol dengan jumlah banyak.
"Perlu diingat bahwa berbeda orang memiliki pemicu yang dapat berbeda-beda," kata dr. Ariani.
Mengutip Hello Sehat, Kamis (29/10/2020) berikut beberapa jenis psoriasis yang perlu diketahui, dari yang umum sampai yang jarang terjadi:
1. Psoriasis plak (paling umum)
Psoriasis plak atau psoriasis vulgaris merupakan jenis psoriasis yang paling umum. Beberapa gejalanya berupa sebagai berikut:
- Bercak merah pada kulit dengan sisik tebal berwarna perak.
- Lapisan kering, tipis, dan berwarna putih keperakan yang menutupi plak.
- Paling sering muncul di kulit kepala, siku, lutut, dan punggung bawah.
- Kulit kering dan pecah-pecah hingga berdarah.
- Rasa gatal dan terbakar pada area yang terkena.
- Masalah kulit yang satu ini juga bisa menyebar ke kuku kaki dan tangan. Berikut berbagai gejala yang menyebar ke kuku (psoriasis kuku).
- Lekukan kecil di kuku.
- Kuku yang kasar, menebal, dan cenderung rusak.
- Munculnya tumpukan sel kulit di bawah kuku.
- Munculnya warna putih, kuning, atau cokelat di bawah kuku.
2. Psoriasis gutata
Psoriasis gutata atau gutata adalah psoriasis yang sering muncul pada usia anak-anak sampai remaja. Biasanya kondisi psoriasis seperti ini dipicu oleh infeksi bakteri seperti radang tenggorokan.
Jenis ini ditandai dengan munculnya benjolan kecil di kulit secara tiba-tiba. Biasanya benjolan menutupi sebagian besar tubuh, kaki, dan lengan. Benjolan kadang juga muncul di wajah, kulit kepala, dan telinga.
Benjolan yang muncul kerap bersisik dan berwarna merah muda. Namun, teksturnya tidak setebal plak pada psoriasis vulgaris.
3. Psoriasis inversa
Jenis ini biasanya muncul dan berkembang di area kulit yang saling menempel seperti ketiak, alat kelamin, dan lipatan bokong. Umumnya, psoriasis inversa dipicu oleh infeksi jamur di kulit.
Kemunculannya ditandai dengan tanda dan gejala seperti sebagai berikut:
- Bercak merah yang terlihat halus di kulit.
- Peradangan pada kulit yang akan memburuk saat bergesekan dan berkeringat.
- Munculnya lapisan putih keperakan yang sangat tipis.
Kulit terasa sakit.
4. Psoriasis pustulosa
Psoriasis pustulosa biasanya ditandai dengan berbagai gejala seperti kulit merah dan bengkak yang disertai benjolan berisi nanah, nyeri yang terasa pada kulit, dan munculnya titik-titik coklat saat benjolan mengering.
Psoriasis pustular membuat pengidapnya mengalami rasa sakit saat beraktivitas terutama yang menggunakan tangan atau kakinya.
5. Psoriasis eritrodermik
Psoriasis eritroderma adalah kasus langka yang paling jarang menyerang. Masalah kesehatan yang satu ini biasanya membuat tumbuh dipenuhi dengan ruam merah mengelupas yang gatal dan terasa seperti terbakar.
6. Psoriasis arthritis
Selain peradangan pada kulit, psoriasis arthritis biasanya membuat sendi bengkak dan nyeri. Penyakit ini bisa menyerang sendi mana pun di tubuh. Meski tidak melumpuhkan, jenis yang satu ini bisa membuat sendi kaku dan rusak secara bertahap. Akibatnya, seseorang berisiko tinggi terkena kelainan bentuk sendi secara permanen.
Terkadang, gejala penyakit psoriasis sulit dibedakan dengan penyakit infeksi jamur. Padahal bila diamati lebih jelas, terdapat beberapa perbedaan di antara keduanya.
Ciri khas psoriasis adalah munculnya sisik berwarna keperakan, yang mana hal ini tidak muncul pada bercak yang disebabkan oleh infeksi jamur. Selain itu, bagian tengah pada lesi dari infeksi jamur kerap terlihat bersih, sedangkan bagian pinggirannya masih terlihat aktif dan terasa gatal. Hal ini juga kerap disebut central healing.