Risiko Penularan Covid-19 di Pesawat dan 4 Berita Kesehatan Menarik Lainnya

Vania Rossa Suara.Com
Kamis, 29 Oktober 2020 | 10:40 WIB
Risiko Penularan Covid-19 di Pesawat dan 4 Berita Kesehatan Menarik Lainnya
Ilustrasi risiko penularan Covid-19 di pesawat. [Ulrike Mai/Pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bagi Anda yang sedang berada dalam perjalanan liburan, atau tengah bersiap-siap ke bandara untuk pergi berlibur, luangkan waktu sejenak untuk membaca hasil studi terbaru dari para peneliti di Harvard School of Public Health berikut. Dikatakan bahwa risiko penularan Covid-19 di pesawat ternyata tidaklah semenakutkan yang banyak dipikirkan orang selama ini. Bahkan dikatakan juga bahwa risiko penularan Covid-19 tidak lebih tinggi dibandingkan Anda belanja di supermarket atau makan di restoran. Beneran, nih?

Nah, buat Anda yang selama libur panjang memutuskan di rumah saja, mungkin ini saatnya merutinkan diri mengonsumsi herbal tradisional untuk meningkatkan imunitas tubuh. Misalnya kunyit dan jahe, yang selalu menjadi primadona. Bukan tanpa alasan, baik kunyit maupun jahe memiliki manfaat yang baik untuk mengatasi masalah kesehatan. Apa saja?

Yuk, cari tahu penjelasan lengkapnya lewat artikel-artikel di bawah ini!

1. Penelitian: Risiko Penularan Covid-19 di Pesawat Ternyata Sangat Rendah

Baca Juga: Penularan Covid Lewat Orang Dikenal, Anies Ingatkan Bahaya Klaster Keluarga

Protokol kesehatan di dalam pesawat (Suara.com/ Dini Afrianti)
Protokol kesehatan di dalam pesawat (Suara.com/ Dini Afrianti)

Bagi Anda yang sedang berada dalam perjalanan liburan, atau tengah bersiap-siap ke bandara untuk pergi berlibur, luangkan waktu sejenak untuk membaca hasil studi terbaru dari para peneliti di Harvard School of Public Health berikut. Dikatakan bahwa risiko penularan Covid-19 di pesawat ternyata tidaklah semenakutkan yang banyak dipikirkan orang selama ini. Bahkan dikatakan juga bahwa risiko penularan Covid-19 tidak lebih tinggi dibandingkan Anda belanja di supermarket atau makan di restoran.

Peneliti juga menyebut bahwa risiko penularan ini bahkan masih dapat dikurangi ke tingkat yang sangat rendah melalui kombinasi tindakan pengendalian infeksi berlapis.

Baca selengkapnya

2. Ternyata Begini Efek Samping Jahe dan Kunyit Ketika Dikonsumsi Bersamaan

Ilustrasi jahe - (Pixabay/Brett_Hondow)
Ilustrasi jahe - (Pixabay/Brett_Hondow)

Dalam dunia pengobatan herbal, sudah tidak diragukan lagi memang jika kunyit dan jahe selalu menjadi primadona.

Baca Juga: Tanda Pubertas Pada Anak Lelaki dan 4 Berita Kesehatan Menarik Lainnya

Bukan tanpa alasan, baik kunyit maupun jahe memiliki manfaat yang baik untuk mengatasi masalah kesehatan.

Baca selengkapnya

3. Positif Virus Corona, Wanita Ini Rasakan Tubuhnya Sakit saat Terkena Air

Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)

Shikhi Sharma, seorang wanita asal India dinyatakan positif terinfeksi virus corona Covid-19 dan harus menjalani isolasi bersama mertuanya.

Shikhi Sharma bercerita keluarganya terdiri dari 6 orang dan memiliki anak perempuan berusia 4 tahun. Karena, pekerjaannya dan suami berurusan dengan publik, mereka pun sudah melakukan tindakan pencegahan ekstra sejak awal pandemi.

Baca selengkapnya

4. Bantah Aliansi Dokter Dunia, IDI: Kalau Ngomong Harus Ada Bukti Ilmiah

Tangkapan layar video perkumpulan yang mengaku sebagai Aliansi Dokter Dunia / Foto : Istimewa
Tangkapan layar video perkumpulan yang mengaku sebagai Aliansi Dokter Dunia / Foto : Istimewa

Ketua Satgas Kewaspadaan dan Kesiagaan Covid-19 dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) prof. dr. Zubairi Djoerban menegaskan, pernyataan Aliansi Dokter Dunia terkait pandemi Covid-19 palsu tidak benar. 

Ia menyampaikan bahwa organisasi itu hanya mengawali opini dari beberapa dokter di dunia.

Baca selengkapnya

5. Pertolongan Serangan Stroke dengan Tusuk Jari, Dokter: Itu Tidak Benar

Ilustrasi stroke. (shutterstock)
Ilustrasi stroke. (shutterstock)

Pernah melihat pertolongan pertama strok serangan stroke bisa diobati dengan jari yang ditusukkan dengan jarum, dokter mengatakan hal itu tidak benar.

Dijelaskan dokter Spesialis Saraf dr. Herianto, Sp.S langsung membantah mitos tersebut, itu adalah tindakan tidak benar dan keliru.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI