Suara.com - Istri John Legend, Chrissy Teigen, pernah mengalami keguguran pada 1 Oktober kemarin, setelah dirawat di rumah sakit dan harus menerima banyak transfusi darah.
Pada surat yang ia kirimkan ke kantor majalah Medium, Rabu (28/10/2020) ini, Teigen mengungkapkan bahwa ia didiagnosis mengalami solusio plasenta parsial, tepat sebelum kegugurannya.
"Saya selalu mengalami masalah plasenta," tulis Teigen, dilansir Insider.
Namun, diagnosis ini adalah yang pertama diterimanya.
Baca Juga: Meski Masih Bisa Hamil, Penderita PCOS Rentan Alami Keguguran
Solusio plasenta atau abruptio plasenta terjadi ketika plasenta terlepas sebagian atau seluruhnya dari dinding rahim bagian dalam. Hal ini dapat menyebabkan pendarahan hebat bagi sang ibu, dan menyebabkan oksigen serta nutrisi terputus seluruhnya untuk janin.
Sekitar satu persen dari calon ibu mengalami kondisi ini, dan menyebabkan kematian janin dalam 15 persen kasus.
Solusio biasanya terjadi setelah minggu ke-20 kehamilan.
Gejala umum yang dirasakan sang ibu adalah pendarahan vagina, sakit perut, sakit punggung, dan kontraksi, menurut American Pregnancy Assotiation.
Sedangkan Teigen menceritakan ia mulai mengalami pendarahan pada usia kehamilan 16 minggu.
Baca Juga: Hati-hati, Penderita PCOS Rentan Alami Keguguran
"Di tempat tidur, saya mengalami pendarahan, ringan tapi sepanjang hari, saya mengganti popok setiap beberapa jam ketika darah menjadi tidak nyaman," sambungnya dalam surat tersebut.
Meski Teigen setelah itu dirawat dan menerima transfusi darah untuk menyelamatkan sang janin, pendarahan tetap tidak berhenti.
"Setelah beberapa malam di rumah sakit, dokter saya memberi tahu bahwa sudah waktunya mengucapkan selamat tinggal (kepada calon bayi). Dia tidak akan selamat dari kondisi ini, dan jika terus berlanjut, saya mungkin juga tidak (selamat)," lanjutnya.
Kemudian, pada 1 Oktober, dokter menginduksi persalinan Teigen.