![Ilustrasi makan [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/03/24/77849-ilustrasi-makan-daging.jpg)
Gejala Disfagia
Beberapa orang yang mengalami disfagia sering kali tidak menyadarinya. Hal inilah yang membuat disfagia tidak terdiagnosis dan tidak diobati.
Pada akhirnya, disfagia bisa meningkatkan risiko pneumonia aspirasi (infeksi paru-paru yang bisa berkembang setelah menghirup air liur atau partikel makanan secara tidak sengaja).
Disfagia yang tidak terdiagnosis juga bisa menyebabkan dehidrasi dan malnutrisi. Gejala disfagia biasanya meliputi:
- Tersedak saat makan
- Batuk atau tersedak saat menelan
- Makanan atau asam lambung naik ke tenggorokan
- Suara serak
- Makanan seperti tersangkut di tenggorokan atau dada, belakang tulang dada
- Penurunan berat badan tanpa sebab
- Kesulitan mengontrol makanan di mulut
Faktor Risiko Disfagia
1. Penuaan
Orang dewasa yang lebih tua akan lebih berisiko mengalami disfagia. Selain itu, penyakit usia tua tertentu bisa menyebabkan disfagia, seperti penyakit parkinson.
2. Kondisi neurologis
Gangguan sistem saraf tertentu membuat disfagia lebih mungkin terjadi.
Baca Juga: Positif Virus Corona, Wanita Ini Rasakan Tubuhnya Sakit saat Terkena Air