Studi Inggris: Antibodi Covid-19 Turun Dalam 3 Bulan, Ada Risiko Reinfeksi

Rabu, 28 Oktober 2020 | 19:32 WIB
Studi Inggris: Antibodi Covid-19 Turun Dalam 3 Bulan, Ada Risiko Reinfeksi
Tes Antibodi Covid-19. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah studi baru menunjukkan kekebalan terhadap virus corona dapat turun selama beberapa bulan. Hal ini diketahui dari hasil tes darah lebih dari 365 ribu orang di Inggris dari akhir Juni hingga September.

Tes darah ini merupakan bagian dari studi Real-time Assessment of Community Transmission (REACT) Imperial College London, yang hasilnya terbit pada Rabu (28/10/2020), namun belum peer-review.

Tes darah ini dilakukan untuk menguji antibodi virus corona. Hasilnya mengungkapkan penurunan dari hampir enam persen menjadi 4,4 persen selama rentang tiga bulan, yang artinya jumlah orang yang memiliki antibodi berkurang 26,5 persen.

Jika seseorang dites positif antibodi, itu berarti mereka pernah terinfeksi, lapor Fox News.

Baca Juga: Minta Izin WHO, Rusia Ingin Vaksin Covid-19 Sputnik V Dapat Izin Darurat

"Studi kami menunjukkan, seiring waktu ada penurunan proporsi orang positif antibodi virus corona. Masih belum jelas tingkat apa yang disediakan oleh antibodi kekebalan, atau untuk berapa lama kekebalan ini bertahan," kata Paul Elliott, penulis studi dan profesor di Imperial College London.

Antibodi di dalam tubuh (berbentuk Y) (Freepik)
Antibodi di dalam tubuh (berbentuk Y) (Freepik)

Studi ini menguji antibodi IgG, antibodi yang dapat dideteksi. Ketika virus menyerang, pertama tubuh akan memproduksi antibodi IgM, yang mengindikasikan infeksi aktif atau baru. Kemudian, tubuh mengembangkan IgG.

Penurunan terbesar dalam prevalensi antibodi terjadi pada kelompok usia tertua, yaitu 75 tahun ke atas (39 persen). Sedangkan kelompok usia muda mengalami penurunan paling sedikit, yaitu 15 persen.

Berdasarkan pers rilis universitas, temuan ini menunjukkan kemungkinan penurunan kekebalan dalam populasi dan peningkatan risiko infeksi ulang karena antibodi yang terdeteksi menurun.

Baca Juga: Satu Pasien Positif Covid-19 Meninggal di RSUD Panyabungan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI