Suara.com - Pernah melihat pertolongan pertama strok serangan stroke bisa diobati dengan jari yang ditusukkan dengan jarum, dokter mengatakan hal itu tidak benar.
Dijelaskan dokter Spesialis Saraf dr. Herianto, Sp.S langsung membantah mitos tersebut, itu adalah tindakan tidak benar dan keliru.
Tindakan menusuk jarum ke jari saat serangan stroke justru bisa meningkatkan risiko yang lebih berbahaya.
"Itu tidak benar (menusukkan jarum ke jari bisa mengobati stroke), semua pasien banyak yang nanya ke saya begitu. Ketika kejadian stroke langsung lumpuh pasien nggak bisa gerak, bukannya ke rumah sakit, malah mereka sibuk nusuk-nusuk jari dulu, " ungkap dr. Herianto dalam diskusi IG Live Eka Hospital, Selasa (28/10/2020).
Baca Juga: Hari Stroke Sedunia 2020: Bisakah Stroke Menyerang Anak Muda?
Dokter yang berpraktik di RS Eka Hospital BSD itu mengatakan setidaknya ada 3 alasan kuat dan berisiko lebih berbahaya jika menusukkan jarum ke jari saat serangan stroke akut terjadi.
1. Berisiko infeksi
tindakan menusukkan jarum ke jari bisa menimbulkan infeksi karena masuknya bakteri atau virus, khususnya jika jarum yang digunakan tidak steril.
Terlebih jika pasien menderita diabetes, maka luka yang ditimbulkan tidak mudah sembuh.
Ancaman infeksi yang bisa terjadi di antaranya adalah tetanus, penyakit yang disebabkan infeksi bakteri clostridium tetani.
Baca Juga: Ditemukan Meninggal di Malioboro, Didit Punya Riwayat Gangguan Napas
Penyakit ini sangat berbahaya bagi mereka dengan sistem imun lemah, seperti pasien diabetes.
"Jadi tidak benar, sudah sakit malah tambah infeksi," tutur dr. Herianto.
2. Tekanan darah bertambah tinggi
Menurut dr. Herianto pasien stroke erat kaitannya karena memiliki tekanan darah tinggi.
Parahnya jika serangan stroke terjadi bersamaan tekanan darah pasien sedang tinggi (hipertensi), tusukan jarum hanya semakin memparah hipertensinya.
"Orang kalau tensinya lagi tinggi, ditusuk jarinya malah tambah tinggi, tambah pendarahan malah tambah stroke," tuturnya.
3. Stroke terlambat ditangani
Berdasarkan pengalaman 17 tahun dr. Herianto sebagai dokter saraf yang menangani stroke, banyak waktu pasien terbuang karena saat kejadian stroke harusnya dibawa langsung ke rumah sakit tapi malah tersita dengan aksi tusuk jarum.
"Penanganan stroke itu ada golden periodenya, saat serangan terjadi pasien harus segera di bawa ke UGD (unit gawat darurat) rumah sakit sebelum 3 jam berlalu, mencegah kematian sel otak dan menyebabkan lumpuh, karena setiap menit ada jutaan sel otak yang mati, jadi harus cepat dibuka sumbatan penyebab strokenya," tutup dr. Herianto.