Mengenal Andropause, Kondisi Mirip Menopause yang Terjadi pada Pria

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Rabu, 28 Oktober 2020 | 15:19 WIB
Mengenal Andropause, Kondisi Mirip Menopause yang Terjadi pada Pria
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seiring berjalannya usia, wanita bisa mengalami menopause, di mana fungsi ovarium akan berhenti dan menurunnya gairah seksual. Pada pria juga bisa mengalami fenomena yang mirip dengan menopause, yakni dikenal dengan andropause.

Biasanya andropause terjadi pada pria yang memasuki usia 40 tahun ke atas. Dengan bertambahnya umur, kemungkinan mengalami andropause ini makin besar.

Dalam webinar "Meningkatkan Kualitas Hidup melalui Kesehatan Seksual Pria dan Pasangan" yang digelar ICTEC RSCM FKUI pada Selasa (27/10/2020), dijelaskan lebih jauh apa itu andropause.

"Andropause adalah suatu keadaan sindrom klinis yang terkait dengam pertambahan usia pada laki-laki, yg memiliki karakteristik gejala tertentu dan penurunan kadar hormon testosteron darah," ujar dr. akmal Taher, SpU(K).

Baca Juga: Gejala Tekanan Darah Tinggi, Ketahui Efeknya pada Kehidupan Seksual!

Ia menjelaskan, berbeda dengan menopause yang jelas membuat wanita berhenti menstruasi, pada laki-laki belum tentu produksi spermanya akan berhenti.

Tanda dan gejala andropause sendiri bisa meliputi gejala fisik, gejala psikologis, dan gejala seksual, namun tidak semua lelaki mengalaminya.  Gejala fisik meliputi penurunan massa otot, penurunan kebugaran dan tenaga, mudah berkeringat, nyeri sendi dan otot.

Gejala psikologis seperti gangguan mood, penurunan fungski kognitif, dan gangguan tidur. Sedangkan gejala seksual meliputi penurunan libido, disfungsi ereksi, ejakulasi dini, penurunan ereksi hingga infertilitas.

"Tapi, walaupun kita (pria) punya gejala ini, kita dibilang andropause syaratnya satu. Yaitu kalau kita periksa darahnya memang kadar testosteronnya rendah," jelas dr. Akmal.

"Jadi bukan tidak mungkin jika pria mengalami gejala-gejala itu, kalau diperiksa testosteronnya tidak rendah, kita tidak memasukkan itu sebagai andropause," tambahnya.

Baca Juga: Termasuk Disfungsi Ereksi, 5 Penyakit Ini Bisa Bermula dari Kesehatan Mulut

Dr. Akmal mengatakan, banyak pria tidak masalah dengan kondisi andropause ini, mereka bisa menerima. Namun jika gejala-gejala andropause itu membuat kehidupannya bermasalah, disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter dan dilihat kadar testosteronnya.

Untuk mengatasi kondisi andropause, ada beberapa cara yang akan disarankan dokter, antara lain modifikasi gaya hidup menjadi lebih sehat dan terapi penyakit penyerta.

Selain itu, terapi pengganti testosteron (Testosteron Replacement Therapy/TRT) uga bisa diberikan untuk mengatasi andropause.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI